4. Evakuasi Dramatis Lewat Udara, Balapan dengan Waktu
Menyadari parahnya cedera korban dan sulitnya medan untuk evakuasi darat, keputusan krusial pun diambil. Sebuah helikopter dari Bali Air dikerahkan untuk melakukan evakuasi medis udara (EMU).
Pada pukul 16.44 WITA, helikopter berhasil mendarat di dekat lokasi korban—sebuah manuver berisiko tinggi di lereng gunung.
Benedikt yang dalam kondisi kritis akhirnya bisa diangkat dari gunung, sebuah pemandangan dramatis yang menjadi puncak dari operasi penyelamatan ini.
5. Langsung Diterbangkan ke Bali, Bukan Lombok
Tingkat keparahan cedera Benedikt terlihat dari tujuan akhir evakuasinya. Ia tidak dilarikan ke rumah sakit terdekat di Lombok.
Helikopter yang didampingi putra korban dan seorang dokter asal Spanyol itu langsung terbang menyeberangi selat, menuju Rumah Sakit BIMC Kuta di Bali untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif.
Keputusan ini menunjukkan bahwa setiap detik sangat berharga dan korban membutuhkan fasilitas medis level tinggi sesegera mungkin. Ini adalah bukti akhir betapa seriusnya insiden yang berawal dari sebuah " terpeleset" di jalur pendakian Rinjani.
Baca Juga: Viral Turis Asing Sendirian Pakai Kursi Roda ke Puncak Waringin Labuan Bajo, Endingnya Bikin Haru!