Pembunuh Pemuda di Tanah Abang Ternyata Teman Sendiri, Polisi: Motif Dendam karena Dibully

Kamis, 17 Juli 2025 | 09:56 WIB
Pembunuh Pemuda di Tanah Abang Ternyata Teman Sendiri, Polisi: Motif Dendam karena Dibully
Ilustrasi - Pembunuhan. [ANTARA/Dokumentasi Pribadi]

Suara.com - Polisi mengungkap pelaku pembunuhan terhadap seorang pemuda berinisial MR (21), yang ditemukan tewas mengenaskan di trotoar Jembatan Tinggi, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pelaku diketahui merupakan teman korban berinisial MF (26).

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, mengungkap pembunuhan itu bermotif dendam pribadi. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa pelaku menyimpan amarah lama terhadap korban.

“Pelaku dendam karena korban membuli tersangka,” jelas Abdul kepada wartawan, Kamis (17/7/2025).

MF kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 351 Ayat 3 tentang pembunuhan dan penganiayaan berat yang menyebabkan kematian.

Sejumlah barang bukti telah diamankan, termasuk pisau yang digunakan untuk menusuk korban serta pakaian yang dipakai pelaku saat kejadian.

“Tersangka telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya,” jelas Abdul.

Ilustrasi Pembunuhan (freepik)
Ilustrasi Pembunuhan (freepik)

Peristiwa tragis ini diketahui terjadi pada Senin malam (14/7/2025). Warga dikejutkan dengan penemuan jasad MR yang tergeletak bersimbah darah di trotoar jembatan sekitar pukul 23.30 WIB. Sebelum akhirnya tak bernyawa, korban sempat berteriak minta tolong.

“Korban sempat teriak ‘tolong-tolong saya ditusuk’,” kata Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Haris Akhmat Basuki kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).

Hal yang membuat hati pilu, jeritan terakhir MR ternyata terdengar langsung oleh neneknya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

Baca Juga: Jeritan 'Tolong' di Jembatan Tinggi, Nenek Saksikan Cucu Tewas Ditusuk di Tanah Abang

Sang nenek, yang panik melihat cucunya bersimbah darah, segera meminta bantuan keluarga untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.

“Nenek korban ada di atas jembatan melihat, lalu ia meminta kerabatnya menolong korban untuk dievakuasi ke RS Tarakan,” ungkap Haris.

Sayangnya, nyawa korban tak tertolong. Haris menyatakan bahwa MR sudah meninggal saat tiba di rumah sakit akibat kehilangan darah dari luka tusuk di bagian punggung.

“Korban datang sudah tidak bernyawa dikarenakan kehabisan darah akibat adanya luka terbuka di bagian punggung sisi kanan,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI