Suara.com - Dinamika politik pasca-Pilpres 2024 terus menghangat, dengan setiap gerak-gerik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tak pernah luput dari sorotan.
Di tengah derasnya kritik dan pujian, pengamat intelijen dan keamanan nasional, Ridlwan Habib, muncul dengan analisis dua sisi yang tajam: sebuah apresiasi atas substansi Gibran, sekaligus sebuah "resep keras" bagi lawan politik yang dinilai sudah keluar jalur.
Ridlwan secara terbuka memuji penampilan Gibran di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang menurutnya jauh dari citra Gibran yang selama ini dibangun di ruang publik.
Namun di sisi lain, ia memberikan sentilan menohok pada pihak-pihak yang dinilai gagal move on dan kini mulai mengarahkan serangan pada ranah personal, termasuk kepada istri Gibran, Selvi Ananda.
Gagasan Cerdas di Forum Strategis
Penampilan Gibran di hadapan para perwira tinggi dan calon pemimpin bangsa di Lemhannas menjadi titik awal analisis Ridlwan.
Ia melihat ada substansi dan gagasan visioner yang ditampilkan oleh putra sulung Presiden Jokowi tersebut. Hal ini, menurutnya, adalah sebuah sinyal positif yang patut dihargai.
"Dik Gibran, aku nyebutnya Dik, wong tua aku. Dik Gibran waktu di lemhanas kan bagus itu. Bicara artificial intelligence, bicara soal kemenyan jadi parfum," ujar Ridlwan, mengapresiasi bagaimana Gibran menyentuh isu teknologi modern hingga inovasi produk lokal yang out-of-the-box.
Ia juga menyoroti gaya kepemimpinan Gibran yang unik dan penuh hormat. Alih-alih mendominasi panggung, Gibran memilih untuk membuka ruang dialog.
Baca Juga: Rocky Gerung: Jika Gibran Dimakzulkan Jadi Hukuman Tak Langsung untuk Jokowi
"Bayangin seorang wapres, Dik Gibran ini maju ke depan dikasih panggung untuk ceramah, karena menghormati para senior cuma pembukaan doang, terus monggo siapa yang mau tanya. Jadi senior-seniornya bintang 2, bintang 1 yang ngomong, jadi Gibran cuma merespons itu," jelasnya.
Dalam acara Pembekalan Peserta Pendidikan Penyiapan &Pemantapan Pimpinan Nasional P4N Angkatan 68 Lemhanas, Gibran memang hanya memberikan sambutan singkat. Dia lalu membuka kesempatan dialog kepada para peserta yang merupakan para jenderal TNI dan Polri.
"Kasih Kesempatan, Dia Sedang Berjuang"
Meskipun memberikan pujian, Ridlwan secara jujur mengakui posisinya dalam pemilu lalu.
"Kalau saya di track record, saya tidak milih dia. Cuma dalam konteks ini, dia sudah terpilih," ungkapnya dikutip dari Youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.
Pengakuan ini justru memperkuat objektivitas pandangannya. Baginya, kontestasi telah usai dan kini saatnya memberikan kesempatan kepada pemimpin terpilih untuk bekerja.