PSI Jadi 'Partai Gajah', PDIP Panik?

Kamis, 17 Juli 2025 | 17:25 WIB
PSI Jadi 'Partai Gajah', PDIP Panik?
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah. ANTARA/HO-PDIP

Suara.com - Gebrakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengganti total logonya dari bunga mawar menjadi gajah mendapat respons dingin dari PDI Perjuangan (PDIP). Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menegaskan pihaknya sama sekali tidak khawatir suara pemilihnya akan tergerus oleh manuver baru PSI tersebut.

Said Abdullah dengan percaya diri menyebut bahwa PDIP memiliki basis massa yang sudah teruji dan loyal sejak puluhan tahun lalu.

"Pemilih PDIP itu kami punya pangsa sendiri yang dari dulu sejak 55 kali," kata Said ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Ia bahkan mengklaim bahwa basis pemilih partainya justru semakin solid dan berkembang, sehingga gebrakan dari partai lain tidak akan berpengaruh signifikan.

"(Suara pemilih PDIP) Dan justru semakin berkembang. Kalau itu enggak khawatir," katanya.

Meski begitu, Said memilih untuk tidak ikut campur lebih jauh atau mengomentari secara spesifik makna di balik logo baru PSI. Baginya, lebih penting untuk fokus mengurus internal partainya sendiri.

"Ya, logo Banteng sudah punya brand sendiri, ya. Saya tidak bisa mengomentari logo partai lain lah," katanya.

"Saya lebih baik menjagain, membesarkan, menguatkan, mengembangkan partai sendiri," sambungnya.

Sebelumnya, jalanan Kota Solo, Jawa Tengah, memang dihebohkan dengan ratusan bendera PSI yang menampilkan wajah baru. Lambang bunga mawar yang identik dengan PSI kini lenyap, digantikan dengan gambar gajah berwarna hitam dengan kepala merah.

Baca Juga: Tak Gentar Lawan Manuver Gajah PSI, Ketua DPP PDIP: Kita Punya Pangsa Sendiri

Tak hanya itu, bendera-bendera tersebut juga menyertakan tulisan mencolok: 'PSI Partai Super Tbk'.

Namun, para petinggi PSI masih mengunci rapat mulut mereka. Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menegaskan bahwa semua teka-teki ini akan terjawab tuntas saat kongres partai digelar.

"Ditunggu penjelasan di kongres," kata Andy kepada Suara.com, Selasa (15/7/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI