Kerugian itu timbul setelah Tom Lembong dituding memberikan izin impor gula kristal mentah (GKM) kepada sejumlah perusahaan swasta yang seharusnya tidak berhak.
Sebelumnya, jaksa dalam sidang membacakan dakwaan terhadap Tom Lembong pada Kamis (6/3/2025)
"Mengimpor Gula Kristal Mentah (GKM) untuk diolah menjadi Gula Kristal Putih (GKP) padahal mengetahui perusahaan tersebut tidak berhak mengolah Gula Kristal Mentah (GKM) menjadi Gula Kristal Putih (GKP) karena perusahaan tersebut merupakan perusahan gula rafinasi,” kata sang jaksa.
Jaksa juga menyebut Tom Lembong seharusnya menunjuk BUMN untuk menjaga stabilitas harga gula.
![Terdakwa Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong saat menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (18/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/18/76548-sidang-tom-lembong-thomas-trikasih-lembong.jpg)
Masih menurut jaksa, justru Tom Lembong memberikan penugasan kepada entitas lain, termasuk koperasi, dan bekerja sama dengan produsen gula rafinasi yang diduga mengatur harga di atas Harga Patokan Petani (HPP).
“Terdakwa Thomas Trikasih Lembong tidak melakukan pengendalian atas distribusi gula dalam rangka pembentukan stok gula dan stabilisasi harga gula yang seharusnya dilakukan oleh BUMN melalui operasi pasar dan/atau pasar murah,” ujar jaksa.
Atas perbuatannya, Tom Lembong dijerat Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.