Rakyat Ditikam, Prabowo Nyatakan Perang Lawan Mafia Beras yang Rugikan Negara Rp100 Triliun

Senin, 21 Juli 2025 | 10:50 WIB
Rakyat Ditikam, Prabowo Nyatakan Perang Lawan Mafia Beras yang Rugikan Negara Rp100 Triliun
Presiden Prabowo Subianto minta Jaksa Agung sikat mafia pangan. [ANTARA]

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto dengan tegas memerintahkan Jaksa Agung untuk mengusut tuntas para pengusaha beras yang curang.

Kepala negara mengungkap adanya permainan kotor yang dilakukan oleh para pengusaha tersebut, yang tega menipu rakyat kecil demi keuntungan pribadi.

Kemarahan Presiden memuncak saat menyoroti kerugian negara yang fantastis akibat ulah para mafia beras.

Menurut Prabowo, praktik oplosan ini bukan sekadar pelanggaran biasa, melainkan sebuah kejahatan ekonomi yang luar biasa.

"Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh bangsa Indonesia adalah Rp100 triliun tiap tahun, Rp100 triliun tiap tahun berarti 5 tahun Rp1000 triliun," kata Prabowo saat berpidato di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Edutorium UMS, Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025) malam.

Prabowo menilai tindakan mengoplos beras sebagai bentuk subversi ekonomi yang langsung menikam rakyat.

"Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa. Menurut saya ini sudah termasuk subversi ekonomi, menikam rakyat. Anda bisa bayangkan Rp100 triliun kita bisa bikin apa mungkin kita hilangkan kemiskinan dalam 5 tahun dengan Rp1000 triliun itu," tegas Prabowo.

Ironisnya, praktik busuk ini terjadi di tengah klaim pemerintah atas keberhasilan meningkatkan produksi pangan. Prabowo memaparkan bahwa capaian produksi dalam negeri sebetulnya menunjukkan tren positif.

"Produksi pangan kita belum pernah dalam sejarah kita memiliki cadangan beras di gudang pemerintah lebih dari 4,2 juta ton beras, jagung juga produksinya naik 30 persen, beras naik 48 persen," ungkapnya.

Baca Juga: Prabowo: Danantara Jaga Kekayaan Anak-Cucu Bangsa Indonesia

Namun, prestasi tersebut dinodai oleh ulah para pengusaha yang disebutnya sebagai penipu rakyat.

Ilustrasi - Polisi melakukan penggerebekan gudang beras oplosan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta. ANTARA/HO
Ilustrasi beras oplosan di Jakarta. ANTARA/HO

Presiden menegaskan pemerintah tidak akan memberikan ampun bagi mereka yang mempermainkan kualitas beras demi mengeruk keuntungan.

"Dan kita akan terus tegakkan. Masih banyak ada permainan-permainan jahat dari beberapa pengusaha-pengusaha yang menipu rakyat. Beras biasa dibilang beras premium harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran," ujar Prabowo.

Oleh karena itu, perintah tegas telah diberikan kepada aparat penegak hukum, mulai dari Kejaksaan Agung hingga Kepolisian, untuk menindak tanpa kompromi.

"Ini saya telah minta Jaksa Agung dan polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu," pungkas Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI