Geger Subuh di Bogor, Densus 88 Ciduk Terduga Teroris Berkedok Pedagang Kembang di Rumpin

Andi Ahmad S Suara.Com
Senin, 21 Juli 2025 | 11:29 WIB
Geger Subuh di Bogor, Densus 88 Ciduk Terduga Teroris Berkedok Pedagang Kembang di Rumpin
Ilustrasi Densus 88 Antiteror Mabes Polri. [ANTARA]

Suara.com - Suasana tenang di Kampung Candi, Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, pecah oleh operasi senyap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Pada Jumat (18/7/2025) dini hari.

Tim berlambang burung hantu ini menangkap seorang pria berinisial Y alias J, yang diduga kuat terlibat dalam jaringan terorisme.

Penangkapan yang berlangsung sekitar pukul 03.30 WIB itu sontak menjadi buah bibir. Pasalnya, Y alias J dikenal warga sebagai seorang pedagang kembang yang baru menetap di wilayah tersebut.

Operasi penangkapan dan penggeledahan ini tidak dilakukan sendiri oleh Densus 88. Dipimpin oleh Kompol Komang Doni Wahyudi, operasi ini melibatkan Tim Inafis Polres Bogor, Kapolsek Rumpin AKP Suyoko, dan Kanit Reskrim AKP Chandra Adi Widodo Purba.

Sinergi antar aparat ini memastikan proses penindakan berjalan lancar dan aman.

Seorang warga lokal mengungkapkan penggerebekan tersebut. Ia menyebutkan bahwa terduga teroris itu diduga terafiliasi dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII).

"Bener kalau ada penggerebekan terduga teroris, NII, Gatau secara pasti asal usulnya, tapi backgroundnya pedagang kembang. Dia juga di sini belum lama, tapi kebetulan nikah sama orang Muncang sekitar enam bulan lalu,” ungkap saksi mata tersebut kepada wartawan.

Fakta yang terungkap pasca-penangkapan membuat warga semakin terkejut. Keseharian Y alias J yang dinilai normal dan mudah berbaur ternyata menyimpan rahasia besar. Ia bukanlah warga asli Rumpin, melainkan pendatang dari Ciledug.

Pernikahan sebagai Kedok?

Baca Juga: Densus 88 Disebut Tangkap Terduga Teroris di Sulteng, Polda Sulteng Mengaku Enggak Tahu

Keberadaan Y di Rumpin adalah karena ia menikahi seorang wanita setempat sekitar enam bulan lalu, yang disebut-sebut sebagai istri mudanya.

Ia diduga kuat menjalani kehidupan ganda, berbaur sebagai pedagang kembang di Rumpin untuk menutupi identitas dan aktivitas terlarangnya.

Menurut warga, Y alias J juga tidak selalu berada di rumah istri mudanya tersebut. "Orang sana pada tau, kalo lapor mah lapor, tapi emang orangnya jarang di sini, kebetulan di sini istri muda. Aslinya mah dari Ciledug,” beber warga yang enggan disebutkan namanya.

Penangkapan di Rumpin ini menjadi bukti nyata bahwa ancaman terorisme bisa menyusup ke lingkungan mana pun, seringkali melalui individu yang tampak biasa saja. Aksi sigap Densus 88 ini menegaskan kembali komitmen negara dalam memberantas jaringan teror hingga ke sel-sel terkecilnya.

Saat ini, pihak berwenang masih terus melakukan pengembangan untuk mendalami peran Y alias J dalam jaringannya serta memburu sel-sel lain yang mungkin masih aktif. Keberhasilan operasi ini adalah pengingat bagi publik untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI