Hal ini ia lakukan guna menjaga orang tua murid agar tidak mengeluarkan biaya di luar kebutuhan Pendidikan.
“InshaAllah Gubernur Jawa Barat akan tetap berkomitmen, menjaga ketenangan orangtua siswa agar tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya diluar kebutuhan Pendidikan,” ungkapnya.
Dedi Mulyadi mengaku jika dirinya akan tetap berpihak pada kepentingan rakyat dengan menjaga biaya Pendidikan tetap efisien.
“Jadi sikap saya akan tetap berpihak pada kepentingan rakyat banyak, menjaga kelangsungan Pendidikan dan mengefisienkan Pendidikan dari beban biaya yang tidak ada kaitannya dengan Pendidikan karakter, dan pertumbuhan pendidikan Pancawaluya,” terangnya.
Menurut Dedi masih banyak cara yang bisa dilakukan guna menumbuhkan pariwisata yang ada di Indonesia, terutama di Jawa Barat.
Bukan hanya bersumber dari program Study Tour saja, Dedi mendoakan agar ke depannya pariwisata bisa tumbuh dan benar-benar dinikmati oleh orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi lebih.
“Semoga industri pariwisata tumbuh, sehingga nanti yang datang berwisata itu adalah orang luar negeri, orang-orang yang punya uang, yang memang murni bertujuan melakukan kepariwisataan karena didasarkan kemampuan ekonomi yang dimiliki, bukan orang-orang yang berpenghasilan pas-pasan dengan alasan Study Tour akhirnya dipaksa harus pergi piknik, atau kalau nggak dipaksa karena anaknya malu karena tidak ikut piknik,” urainya.
Sebelumnya, dalam demonstrasi di depan Gedung Sate tersebut terpantau beberapa armada bus berjajar.
Jalan di depan Gedung Sate akhirnya ditutup sementara waktu, sehingga terjadi kemacetan dari Jalan Diponegoro hingga Jalan Cilamaya.
Baca Juga: Kontras Biaya Nikah Anak Dedi Mulyadi, Dari Sewa Aset Negara Hingga Santunan Untuk Korban Tewas
Menurut mereka, kebijakan soal larangan Study Tour yang telah dikeluarkan oleh Gubernur Dedi tersebut membuat geliat di sektor pariwisata terdampak.
Bahkan, pendapatan bulanan Perusahaan pariwisata diakuinya turun hingga 60 persen. Mereka khawatir kondisi tersebut bisa berimbas kepada para pelaku usaha pariwisata.
Kontributor : Kanita