Kasus Tom Lembong Justru Menguntungkan Kubunya dalam Kalkulasi Politik, Kok Bisa?

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Rabu, 23 Juli 2025 | 16:29 WIB
Kasus Tom Lembong Justru Menguntungkan Kubunya dalam Kalkulasi Politik, Kok Bisa?
Kasus Tom Lembong disebut menguntungkan kubunya secara politik. [suara.com/dea]

Ferry tidak hanya berbicara teori. Ia menyajikan bukti nyata dari pengalamannya sendiri. Sebagai kreator yang dikenal menjaga jarak dari afiliasi politik manapun, sebuah unggahannya yang menyentil isu ini meledak hingga mendapatkan lebih dari satu juta likes di media sosial.

"Nah satu orang punya power sebesar itu membela Tom Lembong katakanlah. Kenapa postingan aku bisa 1 juta like? Karena aku dari dulu menjauhi sekali. Satu juta like satu foto. Artinya itu juga jadi gambaran. sudah meluas," ungkapnya.

Angka fantastis ini, menurutnya, bukan sekadar metrik digital. Ia adalah barometer sahih yang mengukur seberapa luas dan dalamnya sentimen publik yang terusik.

Ini adalah sinyal bahwa isu tersebut telah berhasil menembus gelembung politik dan menjadi keprihatinan masyarakat umum.

Keresahan Ferry terhadap kondisi ruang diskusi publik saat ini bahkan mencapai puncaknya pada sebuah pernyataan personal yang mengejutkan.

Ia mengisyaratkan akan "pensiun" dari membuat konten diskursus publik jika kasus Tom Lembong terhenti di pengadilan tingkat pertama.

"Kalau ini (kasus Tom Lembong) kelar, ketok palu, ga ada banding atau apa, ya aku pribadi, pensiun om, beneran. Aku ga akan bikin konten-konten diskursus publik yang banyak mending aku bikin konten editing video," bebernya.

Majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan hukuman pidana penjara selama 4 tahun dan 6 bulan ke Tom Lembong dalam kasus impor gula.

Hakim menyatakan Tom Lembong bersalah melanggar Pasal 2 ayat 1 juncto Pasal 18 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Tom dibebankan membayar denda Rp 750 juta. Jika tak dibayar, diganti 6 bulan kurungan.

Baca Juga: Feri Amsari: Hukum Kini Jadi Alat Bungkam Kritik Politik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI