Suara.com - Absennya Ambu Anne Ratna Mustika di pernikahan Maula Akbar memang memicu badai spekulasi. Namun, di balik pusaran berita yang cenderung menyoroti konflik, ada sebuah sisi lain yang hangat dan jarang sekali tersentuh oleh publik.
Potret kedekatan Ambu Anne dengan Maula Akbar, putra sulung Dedi Mulyadi, yang telah terjalin selama bertahun-tahun.
Hubungan mereka bukanlah sekadar hubungan formal antara seorang ibu sambung dan anak tirinya. Lebih dari itu, ini adalah kisah tentang ikatan yang tumbuh dari kebersamaan, saling menghargai, dan pemahaman mendalam akan kompleksnya dinamika sebuah keluarga.
Bagi yang mengikuti perjalanan keluarga ini, Ambu Anne masuk ke dalam kehidupan Maula Akbar saat ia masih beranjak remaja.
Selama bertahun-tahun mendampingi Dedi Mulyadi, Ambu Anne secara langsung menjadi saksi dan bagian dari proses tumbuh kembang Maula, yang akrab disapa Aa Ula.
Ia bukan figur asing yang datang tiba-tiba. Sebaliknya, ia adalah sosok ibu yang hadir dalam keseharian, memberikan dukungan, dan menjadi bagian dari momen-momen penting dalam hidup Aa Ula, jauh sebelum prahara rumah tangganya menjadi konsumsi publik.
Ikatan ini terbentuk secara alami, didasari oleh peran dan kebersamaan di dalam satu atap yang sama.
Sumber-sumber terdekat keluarga bahkan menyebut bahwa Ambu Anne selalu menempatkan Aa Ula sebagai putra tertua yang ia hormati, sementara Aa Ula pun menunjukkan rasa sayangnya kepada Ambu Anne sebagai perempuan yang mendampingi ayahnya.
Kedekatan inilah yang menjadi kunci untuk memahami keputusan sulit Ambu Anne untuk tidak hadir di hari pernikahan Aa Ula. Dalam klarifikasinya, Ambu Anne menyebut keputusannya diambil demi menjaga kondisi psikis putranya, Yudistira.
Baca Juga: Bukan Tak Menghargai, Ambu Anne Bongkar Alasan Pilu di Balik Absennya di Nikahan Maula Akbar

"Saya harus mempersiapkan psikis anak saya, Yudistira. Kan kakak sambungnya yang menikah. Itu bukan perkara mudah," ujarnya kepada wartawan, dilansir Rabu 23 Juli 2025.
Dari sudut pandang kedekatan mereka, keputusan ini justru bisa dibaca sebagai bentuk pemahaman dan kepercayaan. Ambu Anne percaya bahwa Maula Akbar, sebagai sosok yang dewasa dan pernah begitu dekat dengannya, akan mampu memahami posisi dilematisnya sebagai seorang ibu.
Ia harus melindungi satu anak tanpa bermaksud melukai hati anak lainnya. Ini adalah sebuah pertaruhan yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang memiliki ikatan emosional yang kuat.
Meskipun fisiknya tak hadir, Ambu Anne memastikan bahwa doa dan restunya tetap mengalir deras untuk kebahagiaan Maula Akbar dan sang istri.
Ia pun menegaskan telah berkomunikasi baik dengan keluarga besar, sebuah gestur yang menunjukkan bahwa ia tidak memutus tali silaturahmi.
"Saya sudah sampaikan juga ke pihak keluarga calon mempelai perempuan, juga ke keluarga besarnya Kang Dedi Mulyadi," jelasnya.