Dengan tidak terpenuhinya dua syarat mutlak tersebut—setidaknya berdasarkan informasi yang dirilis ke publik—Adrianus menyimpulkan bahwa teori fetish tidak memiliki pijakan yang kokoh.
"Apakah ada? Nah, itu juga sesuatu yang tidak diinfokan oleh kepolisian. Dengan kata lain, teori fetis juga ada kelemahan," tegasnya.
Ia menggarisbawahi bahwa analisis ini terbatas oleh minimnya data yang bisa diakses oleh publik dan pengamat.
Misteri kematian Arya Daru Pangayunan kini seolah terjebak dalam sebuah ruang hampa informasi, di mana setiap teori yang muncul langsung dipatahkan oleh ketiadaan bukti pendukung.
"Minimal dari sisi kita sebagai pengamat di mana kita belum memiliki akses pada TKP dan semua informasi di dalamnya. Nah, jadi kita berkutat di situ sekarang," pungkasnya.