Buntut Viral Guru Rekam Murid Nunggak LKS, Bupati Kubu Raya Ngamuk Hingga Lunasi Tagihan Semua Siswa

Bella Suara.Com
Kamis, 24 Juli 2025 | 11:20 WIB
Buntut Viral Guru Rekam Murid Nunggak LKS, Bupati Kubu Raya Ngamuk Hingga Lunasi Tagihan Semua Siswa
Ilustrasi perundungan di sekolah. [Ist]

Suara.com - Tindakan seorang guru MTsS Al-Raudhatul Islamiyah di Pal 9 Sungai Kakap yang merekam video siswa menunggak pembayaran buku lembar kerja siswa (LKS) hingga viral, berbuntut panjang.

Video yang dinilai melukai dunia pendidikan itu memicu keprihatinan masyarakat dan mendorong Bupati Kubu Raya, Sujiwo, turun langsung ke lapangan.

Suasana sempat memanas saat mediasi antara pihak sekolah dan keluarga siswa dilakukan di lingkungan madrasah pada Rabu pagi (23/7).

Sujiwo, yang hadir bersama sejumlah pejabat daerah, mengecam keras tindakan guru bernama Yanti yang merekam siswa bernama Egra dan dianggap telah melakukan bentuk perundungan.

Bupati Kubu Raya Sujiwo dan Wakil Gubernur Krisantus saat memberikan keterangan pada wartawan, Kamis (17/7/2025). (PIFA/Iyan)
Bupati Kubu Raya Sujiwo dan Wakil Gubernur Krisantus saat memberikan keterangan pada wartawan, Kamis (17/7/2025). (PIFA/Iyan)

“Videonya itu sudah salah, Bu. Di mana mentalnya? Di mana moralnya? Yang merekam itu tenaga pendidik. Saya sangat kecewa,” tegas Sujiwo dalam mediasi yang dihadiri orang tua siswa, kepala madrasah, dan pejabat lainnya.

Meski sempat menegang, mediasi berjalan kondusif setelah guru yang bersangkutan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan diterima oleh keluarga korban.

Proses mediasi juga disaksikan Ketua Komisi IV DPRD Kubu Raya Muhammad Amri, Kepala Kemenag Kubu Raya Ekhsan Sahoni, dan perwakilan Polsek Sungai Kakap.

Sujiwo menyebut bahwa dari sudut pandang apa pun, video tersebut tidak dapat dibenarkan dan telah menyebabkan tekanan psikologis terhadap siswa.

“Ini bisa dikategorikan sebagai bentuk perundungan. Tapi karena sudah saling memaafkan, kita tutup dengan penyelesaian yang baik,” ujarnya.

Baca Juga: Ancam Bunuh Ibu Korban Pakai Parang, Pria di Kubu Raya Tega Setubuhi Tetangganya

Lebih lanjut, Sujiwo menyesalkan sikap pihak sekolah yang sempat mengeluarkan klarifikasi membingungkan, yang justru memperkeruh suasana dan bisa memperburuk kondisi mental siswa.

Ia mengaku telah mengantongi bukti percakapan terkait kasus ini dan siap membawanya ke pihak berwajib jika diperlukan.

“Akan lebih mulia jika mereka mengakui kesalahan dengan jujur, bukan malah mencari pembenaran,” ucapnya.

Sebelum menuju sekolah, Sujiwo lebih dulu mengunjungi rumah Egra yang kini telah dipindahkan ke sebuah pondok pesantren atas keputusan keluarganya. Di sana, ia menyatakan akan menanggung penuh biaya pendidikan Egra selama masa mondok.

“Saya cukup miris. Bahkan Egra dan keluarganya tinggal di rumah kontrakan. Insya Allah, biaya pondoknya saya tanggung. Ini menjadi tanggung jawab saya sebagai pemimpin,” ucapnya.

Tak hanya menunjukkan empati, Bupati Sujiwo juga mengambil langkah nyata dengan membayarkan seluruh tunggakan iuran pendidikan 106 siswa lainnya di sekolah tersebut. Total bantuan yang dikeluarkan mencapai Rp15,9 juta dan berasal dari kantong pribadinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI