Suara.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menanggapi pernyataan elite PDI Perjuangan soal pemilihan Ketum PSI seperti ‘sepak bola gajah’.
Dalam istilah tersebut, berati siapapun yang bertanding, sudah diatur pemenangnya sejak awal.
Kaesang mengatakan memang saat ini pihaknya menggunakan filosofi gajah, yang artinya semua hal akan dilakukan dengan baik.
“Ini kan kita sekarang menggunakan filosofi gajah,” kata Kaesang ditemui di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025) malam.
Sehingga dengan filosofi yang baru, diharapkan PSI bakal melakukan hal yang baik-baik saja.
“Kita melakukan hal yang baik-baik saja,” ungkapnya.
Sebelumnya, kemenangan mutlak Kaesang Pangarep untuk kembali memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga 2030 diwarnai kritik pedas Politisi PDI Perjuangan, Guntur Romli.
Seperti diketahui, Kaesang resmi terpilih kembali memimpin PSI setelah unggul telak dalam pemilihan terbuka yang digelar pada Kongres PSI di Kota Solo, Sabtu (19/7/2025).
Kaesang mengantongi 65,28 persen suara, jauh meninggalkan dua pesaingnya, Ronald Aristone Sinaga (22,23 persen) dan Agus Mulyono Herlambang (12,49 persen).
Baca Juga: PSI 'Super Tbk'; Benarkah Ini 'Partai Jokowi' Jilid 2? Begini Indikasinya

Sebelumnya politikus PDIP Guntur Romli menyamakan proses pemilihan di PSI tersebut dengan 'sepak bola gajah'. Namun Guntur Romli menilai hasil tersebut layaknya sebuah pertandingan yang sudah diatur.
"Sepak bola gajah itu buat pertandingan yang sudah diketahui skor dan pemenangnya sebelum pertandingan dimulai," kata Guntur kepada Suara.com, Rabu (23/7/2025).
Menurut Guntur, hasil kongres tersebut sama sekali tidak mengejutkan. Ia mengklaim telah memprediksi hasil ini jauh-jauh hari dan menyebut para kandidat lain hanya sebagai pelengkap.
"1 bulan sebelum ini kan saya sudah bilang, kalau Ketum PSI itu pasti Kaesang, calon yang lain cuma boneka," katanya.