suara hijau

Laporan Morgan Stanley: 88 Persen Eksekutif Global Yakin Bisnis Hijau Dorong Pertumbuhan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 24 Juli 2025 | 15:55 WIB
Laporan Morgan Stanley: 88 Persen Eksekutif Global Yakin Bisnis Hijau Dorong Pertumbuhan
Ilustrasi Perusahaan Startup. (Pexels)

Suara.com - Bagi banyak perusahaan besar, keberlanjutan kini dianggap sebagai strategi bisnis jangka panjang. Laporan Morgan Stanley menyebut hampir 9 dari 10 perusahaan melihat keberlanjutan sebagai peluang, bukan beban.

Dulu, strategi hijau sering dipandang mahal dan sekadar untuk memenuhi aturan. Sekarang, 88% eksekutif dari Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik percaya bahwa keberlanjutan bisa mendorong profit, pendapatan, dan efisiensi biaya.

Lima tahun ke depan, keuntungan utama yang diprediksi berasal dari pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, dan akses ke biaya modal yang lebih rendah. Artinya, perusahaan melihat bahwa menjaga lingkungan juga bisa berarti menjaga keuntungan.

Bagaimana keberlanjutan diukur?

Ilustrasi bisnis. (Dok: Pexels.com)
Ilustrasi bisnis. (Dok: Pexels.com)

Sebanyak 83% eksekutif mengatakan mereka bisa mengukur return on investment (ROI) dari strategi keberlanjutan seperti halnya investasi lainnya. Keberlanjutan kini dianggap sebagai alat ukur yang sah dalam strategi bisnis.

Meski begitu, tantangannya tetap ada. Biaya investasi masih jadi kendala utama. Sekitar seperempat responden menganggap biaya yang tinggi sebagai tantangan terbesar. Selain itu, ketidakpastian politik dan ekonomi juga dikhawatirkan, terutama di Amerika Utara.

Lalu, apa yang mendorong mereka tetap jalan? Ada tiga faktor kemajuan teknologi, kondisi operasional yang mendukung, dan meningkatnya permintaan konsumen akan produk berkelanjutan.

Namun risiko iklim makin nyata. Lebih dari separuh perusahaan mengalami dampak langsung dari peristiwa iklim selama setahun terakhir. Mulai dari gelombang panas, badai, hingga kebakaran hutan. Dampak terbesar tercatat di kawasan Asia Pasifik.

Meskipun begitu, lebih dari 80% eksekutif merasa perusahaan mereka siap menghadapi risiko iklim ke depan. Keberlanjutan dipandang bukan hanya sebagai cara bertahan, tetapi cara bertumbuh di masa depan.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Malut Melejit 34,6 Persen, Ini Daftar Tambang Nikel di Indonesia

“Keberlanjutan tetap menjadi pusat penciptaan nilai jangka panjang,” kata Jessica Alsford, Chief Sustainability Officer Morgan Stanley. “Perusahaan kini berupaya membangun bisnis yang tangguh dan siap menghadapi masa depan.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI