Namun, titik balik terbesarnya datang saat pertemuannya yang unik dengan Mas Brewok, pemilik Brewok Audio.
"Saya dibuang teman saya di samping tong sampah di pasar, lalu ditemukan oleh Mas Bre," candanya menceritakan pertemuan tak terduga itu.
Saat itu, Mas Brewok sedang membutuhkan operator dadakan untuk sebuah acara dan Memed-lah yang dihubungi. Kepercayaan itu menjadi awal dari kolaborasi panjang.
Bersama Brewok Audio, kariernya semakin menanjak. Ia terlibat dalam berbagai acara, mulai dari hajatan, sholawatan, hingga karnaval besar.
Salah satu momen yang turut melambungkan namanya adalah saat karnaval di Tokol, Malang, yang menjadi awal mula viralnya Brewok Audio.
Perlu kalian ketahui, Brewog Audio adalah salah satu pihak yang turut mempelopori tren sound horeg di Jawa Timur.
Bahkan dalam satu truk yang dimiliki Brewog Audio, nilai investasinya hingga menyentuh tiga digit atau lebih dari Rp 1 miliar.
Edi Sound Horeg Sekarang
Kini, ia bukanlah orang baru di skena sound horeg. Edi disebut-sebut sebagai salah satu pelopor yang memperkenalkan sound system bergaya horeg (goyang atau bergetar) ke berbagai hajatan kampung, mulai dari pernikahan, karnaval, hingga acara sunatan.
Gayanya yang khas—menghasilkan dentuman bass yang mampu menggetarkan tanah dan dada—perlahan membangun reputasinya dari mulut ke mulut di seantero Jawa Timur.
Baca Juga: Masa Depan Horeg Ciptaan Edi Sound: Antara Larangan dan Inovasi yang Lebih 'Sopan'
Gelar "Thomas Alva EdiSound" bukanlah sekadar lelucon. Julukan ini lahir dari rasa hormat komunitas terhadap dedikasi dan inovasinya yang tanpa henti hingga disebut-sebut sebagai penemu Sound Horeg.
Edi tidak hanya menyetel sound system pabrikan; ia menciptakan "monster"-nya sendiri. Dengan menggunakan teknik amplifier rakitan, speaker kustom, dan permainan equalizer manual yang rumit, ia berhasil menciptakan karakter suara yang menjadi cetak biru bagi banyak pegiat sound horeg lainnya.
Dedikasinya bahkan telah menjadi legenda. Sebuah cerita yang beredar di kalangan penggemar menyebutkan, "Edi bahkan disebut-sebut rela tidak tidur selama satu minggu penuh demi menciptakan konfigurasi sound horeg paling sempurna."
Kantong matanya yang menghitam, yang sering terlihat dalam video-videonya, bukanlah tanda kelelahan biasa, melainkan lencana kehormatan dari kerja kerasnya mengulik frekuensi hingga larut malam.
Inilah yang membedakannya—ia adalah seorang kreator, bukan sekadar operator. Seperti itulah kisah perjalanan Memed Potensio alias Thomas Ava Edi Sound Horeg.