"Yang ketiga adalah bebaskan berbagai pungutan liar, dari mulai parkir liar, calo tiket, atau kadang ada satu objek itu ada dua tiket yang dibuat. Kemudian yang berikutnya adalah tata para pedagangnya agar mereka menjadi menyajikan dagangan yang berkualitas, tidak menggetok para pembelinya," timpalnya lagi.
Tak hanya dari segi lingkungan, namun pemandu wisata pun harus berbenah. Wisatawan akan datang dengan sendirinya jika lokasi tersebut juga menawarkan keamanan yang baik, sehingga orang-orang yang datang akan merasa aman.
"Yang berikutnya adalah para pemandu wisatanya, harus dikembangkan dengan baik. Selanjutnya adalah membangun keamanan dalam tempat lingkungan kunjungan wisatanya," imbuh Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi yakin jika poin-poin tersebut dilakukan, maka sektor pariwisata akan baik-baik saja meskipun tanpa kunjungan pelajar melalui kegiatan study tour.
"Kalau semuanya dilakukan, daerahnya tertata, bersih, para pedagangnya jujur, tidak ada pungli, kemudian ada rasa nyaman, infrastrukturnya harus dibangun agar tidak terjadi kemacetan yang panjang ketika musim kunjungan wisata. Kalau seluruhnya oleh kita semua, oleh gubernur, oleh bupati dan wali kota, jangan khawatir. Wisatawan akan datang berbondong-bondong. Kenapa? Mereka merasa nyaman," pungkasnya.