Hotman Paris Bongkar Kejanggalan Kematian Diplomat Arya Daru: Insting Saya Dia Korban

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Senin, 28 Juli 2025 | 16:17 WIB
Hotman Paris Bongkar Kejanggalan Kematian Diplomat Arya Daru: Insting Saya Dia Korban
Ilustrasi Hotman Paris bongkar kejanggalan kematian diplomat Arya Daru.

Suara.com - Di tengah misteri kematian diplomat Arya Daru Pangayunan, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea angkat bicara dengan analisis tajam yang menolak mentah-mentah teori bunuh diri.

Dengan insting dan logika hukumnya, Hotman menunjuk dua kejanggalan fatal: lakban yang terlalu rapi dan aktivitas membuang sampah sebelum tewas.

Panggung investigasi kematian misterius diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP) semakin memanas dengan masuknya suara dari pengacara paling flamboyan di Indonesia.

Hotman Paris Hutapea, dengan gayanya yang khas, membedah kasus ini bukan dari bukti teknis polisi, melainkan dari "naluri dan insting" yang diasahnya selama puluhan tahun di ruang sidang.

Baginya, kesimpulan bahwa Arya bunuh diri adalah sebuah kemustahilan. Ia yakin, Arya adalah korban pembunuhan.

Hotman memulai analisisnya dengan membongkar kejanggalan utama: metode kematian menggunakan lakban di wajah. Menurutnya, secara naluriah, tindakan ini bertentangan dengan insting bertahan hidup manusia.

“Saya pribadi berpendapat, saya yakin dia itu korban. Enggak mungkin ada orang melakban dia sendiri sampai mati,” tegas Hotman dikutip dari Youtube Intens Investigasi.

Ia membandingkannya dengan metode bunuh diri lain. Jika seseorang menggunakan tali, ada titik di mana mereka tidak bisa lagi menolong diri sendiri. Namun dengan lakban, selalu ada kesempatan untuk meronta dan melepaskannya.

“Kalau pakai lakban ya pasti dia akhirnya ah buka ah gitu kan,” ujarnya, menirukan refleks seseorang yang kesulitan bernapas. “Kita kan cuma paling kuat bisa nahan 1 menit ya. Kalau dia waktu lakban gimana mungkin ada orang sambil lakban sambil nahan napas.”

Baca Juga: Update Kasus Arya Daru: 5 Titik Terang yang Bikin Misteri Kematian Diplomat Kemlu Makin Terungkap

Bagi Hotman, kerapian lakban yang ditemukan justru menjadi bukti kuat bahwa itu bukan perbuatan korban sendiri.

Ritual Janggal Sebelum Tewas

Kejanggalan kedua yang menjadi sorotan utama Hotman adalah kondisi psikologis korban sebelum tewas. Fakta bahwa Arya sempat membersihkan kamar dan membuang sampah beberapa jam sebelum ditemukan tewas adalah sebuah anomali besar dalam kasus dugaan bunuh diri.

“Kalau orang mau bunuh diri, enggak ada orang beres-beres kamar sampai buang sampah sebelum dia bunuh diri. Orang kalau mau bunuh diri pasti stres di kamar kan. Iya kan ya? Ya kok dia tenang santainya membuang sampah,” papar Hotman dengan logika yang menusuk.

Tindakan tenang dan teratur seperti membuang sampah, menurutnya, sama sekali tidak cocok dengan profil psikologis seseorang yang berada di puncak krisis hingga memutuskan mengakhiri hidup. Karena itu, ia mendorong polisi untuk tidak mengabaikan petunjuk ini.

“Makanya saya sudah bilang kemarin itu di hotroom agar sampah itu diperiksa isinya,” desaknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI