Suara.com - Langit di atas kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, memerah pada Senin (28/7/2025) petang. Pasar Taman Puring terbakar.
Kepulan asap hitam pekat membubung tinggi dari Pasar Taman Puring, sebuah nama yang begitu melegenda di telinga warga Jakarta dan sekitarnya.
Kebakaran hebat yang melalap surga barang murah itu sontak memicu kepanikan, sekaligus membangkitkan kenangan akan sejarah panjang pasar ikonik ini.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menerima laporan pertama kali pada pukul 18.02 WIB.
Api dengan cepat membesar, membuat petugas harus menambah kekuatan.
Dari pengerahan awal 6 unit, total 23 unit mobil pemadam dengan 92 personel dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah yang mengamuk di bangunan-bangunan rendah pasar tersebut.
Para pedagang dan warga panik, berusaha menyelamatkan barang dagangan apa pun yang bisa diraih dari kobaran api.
Insiden ini bahkan berdampak langsung pada operasional transportasi publik.
Layanan Transjakarta koridor 13 yang melayang di dekat lokasi terpaksa dihentikan sementara karena tebalnya asap dan arah api yang membahayakan.
Baca Juga: Pasar Taman Puring Kebakaran, 6 Unit Mobil Damkar Dikerahkan: Situasi Masih Merah!
Di balik tragedi kebakaran ini, Pasar Taman Puring menyimpan profil dan sejarah yang kaya, menjadikannya lebih dari sekadar kumpulan kios.
Ia adalah simbol resiliensi ekonomi dan denyut nadi gaya hidup sebagian warga ibu kota.
![Pengunjung memlilih sepatu di Pasar Taman Puring, Jakarta, Jumat (21/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/06/21/57713-pasar-taman-puring-sepatu-toko-sepatu-sepatu-taman-puring.jpg)
Dari Pasar Loak Korban Krismon menjadi Ikon Sepatu Murah
Jauh sebelum dikenal sebagai pusat sepatu KW (kualitas super) dan barang fesyen terjangkau, kawasan Taman Puring memiliki riwayat yang berlapis.
Sejarahnya dimulai sekitar tahun 1960-an sebagai pangkalan oplet dan tempat mangkal para pedagang pikulan.
Baru pada tahun 1983, Gubernur DKI Jakarta saat itu meresmikan sebagian area untuk menampung para pedagang barang bekas di Jakarta Selatan.