Suara.com - Tabir misteri kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP) akhirnya terungkap.
Vonis final dari sains forensik dan fakta lainnya mengungkap tidak adanya "pembunuhan keji" yang sempat liar di benak publik kini resmi dikubur.
Kenyataannya jauh lebih personal: tidak ada kejahatan, tidak ada pelaku lain. Arya Daru Pangayunan divonis meninggal karena perbuatannya sendiri.
Dalam investigasi modern, fakta sains ialah kunci mengungkap takbir.
"Dari hasil serangkaian penyelidikan saksi-saksi, barang bukti, serta didukung investigasi ilmiah, keterangan para ahli, kami menyimpulan Arya Daru Pangayunan meninggal tanpa ada keterlibatan pihak lain," kata Kombes Wira Satya Triputra, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).
Berikut adalah tiga pilar bukti final yang menjadi nisan bagi teori pembunuhan.
Misteri Sidik Jari di Lakban Kuning Terpecahkan
Teori penyekapan oleh "orang lain" adalah yang paling santer beredar. Logikanya, lakban adalah alat untuk melumpuhkan.
Namun, logika tersebut hancur berkeping-keping di bawah mikroskop forensik.
Baca Juga: Email Pilu ke Badan Amal Ungkap Niatan Bunuh Diri Arya Daru, Isinya Bikin Merinding!
Faktanya di lakban tersebut, satu-satunya sidik jari yang ditemukan di seluruh permukaan lakban kuning adalah milik Arya Daru sendiri.
Ini adalah bukti negatif yang sangat kuat.
Dalam skenario penyekapan atau perkelahian, mustahil bagi pelaku untuk tidak meninggalkan jejak sidik jari, DNA, atau bahkan serat kain di permukaan yang lengket.
Sehingga polisi memastikan jika tindakan ini dilakukan seorang diri.
Uji Toksikologi Menepis Skenario "Silent Killer"
Jika bukan kekerasan fisik, mungkinkah racun menjadi "pembunuh senyap" dalam kasus ini? Teori ini populer karena bisa menjelaskan kematian tanpa luka luar.