Suara.com - Pemerintah Provinsi Maluku Utara resmi menandatangani Kerjasama bersama Telkomsat untuk menghadirkan koneksi internet di SMA/SMK yang selama ini berada di wilayah blankspot.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda (Sherly Laos) berterima kasih atas Upaya Telkomsat untuk melancarkan programnya tersebut.
“Apresiasi dari Telkomsat, dari Telkom, dari Telkomsel sudah jauh-jauh datang dari Jakarta ke Maluku Utara, bahkan sempat ke Morotai dengan perjalanan darat, laut yang lumayan melelahkan,” terang Sherly, dikutip dari tiktoknya, Selasa (29/7/25).
“Tapi semua untuk memastikan bahwa memang Telkomsat menyediakan servisnya dengan baik,” sambungnya.
Sherly juga mengucapkan terima kasih atas pelayanan dari Telkomsat yang sudah menguji coba Pilot Project di 8 Kabupaten dan Kota.
“Jadi setelah pertemuan dengan Pak Rizal, dan terima kasih atas CSR nya, uji coba Pilot Project di 9 titik, 8 Kabupaten Kota di luar Tidore dan Ternate, sampai di Batang dua, sampai di Sula, di Taliabu,” terangnya.
“Kita sudah uji coba 9 titik untuk membuktikan bahwa signalnya memang benar-benar kencang sampai di pulau terluar,” tambahnya.
Sherly kemudian menjelaskan bahwa pihaknya sudah menginfokan hal ini pada Komdigi.
“Awal Juli kami bertemu dengan Mendigi dan menginfokan bahwa Komdigi sebenarnya sudah berkontrak dengan Telkomsat terkait peningkatan kapasitas dari BTS yang ada di Maluku Utara,” ujarnya.
Baca Juga: Perusahaan Internet Milik Grup Sinar Mas Ekspansi ke 9 Kota Baru
“Total BTS di Maluku Utara sekitar 412, 275 sudah dikontrakkan untuk di upgrade dan masih ada sekitar 137 yang blank spot,” sambungnya.
Namun, Sherly mengaku bahwa anggarannya belum dicairkan. Pihaknya sontak mendesak Komdigi bahwa programnya tersebut sangat mendesak.
“Tapi anggarannya belum turun, kita Pemprov sudah bersurat kepada Komdigi bahwa kita secara urgent sangat membutuhkan,” ujarnya.
“Saya senang bahwa dari Bu Menteri juga sudah memfollow up, mudah-mudahan bisa segera on. Jadi tahun ini 275 BTS yang tadinya 2 MBPS bisa upgrade ke 8 MBPS,” tambahnya.
Sherly berharap programnya untuk menghadirkan koneksi internet tersebut dapat terealisasi dengan baik.
“Jika itu terealisasi, maka satu Provinsi Maluku Utara signal teleponnya sudah 4G,” terangnya.
Menurut Sherly, koneksi internet saat ini memang sangat dibutuhkan, terlebih didunia Pendidikan.
“Anak-anak kita tak kekurangan mimpi, yang kurang hanya sinyal untuk mewujudkannya,” tulis Sherly.
Menurut Sherly, koneksi internet sangat dibutuhkan lantaran belajar kini membutuhkan akses.
Menurutnya, Langkah tersebut sejalan dengan visi besar Asta Cita Presiden Prabowo terutama dalam Upaya percepatan digitalisasi Pendidikan nasional.
Tantangan yang nyata dalam dunia Pendidikan di Maluku Utara kini soal tenaga pengajar. Sherly mengungkapkan bahwa di sekolah-sekolah banyak kekurangan guru.
Dengan adanya koneksi internet ini maka akan mempermudah membuka peluang baru, yakni guru bisa hadir secara digital.
“Di wilayah kepulauan seperti Maluku Utara, kekurangan guru adalah tantangan nyata,” ungkap Sherly.
“Tapi lewat konektivitas dan pembelajaran jarak jauh, kita buka peluang baru, guru bisa hadir secara digital, tanpa harus menyeberang pulau,” tambahnya.
Pendidikan Gratis di Maluku Utara
Pemerintah Provinsi Maluku Utara menegaskan komitmennya dalam meningkatkan akses Pendidikan dengan merealisasikan program Pendidikan gratis sejak April 2025.
Program prioritas utama dari Gubernur Maluku Utara Sherly dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe ini untuk memastikan seluruh siswa di sekolah negeri mendapatkan hak Pendidikan tanpa hambatan biaya.
Dalam implementasinya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara membagi program ini ke dalam dua klaster utama, klaster 1 SMA dan SLB dengan total 36.838 kemudian klaster 2 SMK dengan total 9.000 siswa,
Kontributor : Kanita