9 Tahun Tinggal di Kolong Jembatan, Kisah Pilu Dokter Bertahan Hidup Berkat Kebaikan Masyarakat

Suhardiman Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2025 | 11:06 WIB
9 Tahun Tinggal di Kolong Jembatan, Kisah Pilu Dokter Bertahan Hidup Berkat Kebaikan Masyarakat
Dokter Hafid yang memilih hidup di bawah kolong jembatan di kawasan Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. [TikTok @sinau_surip]

Suara.com - Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, terkadang kita menemukan kisah-kisah yang menyentuh hati. Hal ini mengingatkan kita akan kemampuan serta kebaikan manusia.

Salah satunya adalah kisah Hafid, dokter yang telah menjalani hidup selama sembilan tahun di sebuah gubuk sederhana di kolong jembatan di kawasan Kadilangu, Demak, Jawa Tengah.

Hafid diketahui seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). Dirinya bahkan telah menempuh pendidikan spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) di Singapura dan Italia.

Kisahnya yang terungkap melalui kanal akun TikTok @sinau_surip, bukan hanya cerita tentang luar biasanya semangat gotong royong masyarakat.

"Jenenge sudah berapa lama tinggal di sini," kata pria dalam video.

"Sekitar 9 tahun," kata Hafid, dilihat Rabu 30 Juli 2025.

Saat ditanya kenapa ia tidak pulang tidak pulang ke kampung halamannya di Jember, jawaban Hafid begitu sederhana namun sarat makna.

"Pulang paling satu minggu, nggak kerasan di rumah, balik lagi ke sini," ujarnya.

Rasa "tidak kerasan" itu bukanlah tanpa sebab. Di balik ketegaran wajahnya, Hafid menyimpan duka yang mendalam.

Ia telah kehilangan orang-orang yang paling dicintainya. Sang istri telah berpulang lebih dulu, meninggalkannya seorang diri.

Harapan satu-satunya, sang anak yang tengah menempuh pendidikan di bangku kuliah, juga harus pergi untuk selamanya akibat kecelakaan. Kehilangan orang-orang yang dicintainya menjadi pukulan telak yang mengubah jalan hidupnya.

Kolong jembatan yang dingin dan sepi itu, entah bagaimana, menjadi tempatnya menemukan ketenangan yang tak lagi ia rasakan di "rumah" yang sesungguhnya.

Dibangun dari Gotong Royong, Dihidupi oleh Kebaikan

Kehidupan di kolong jembatan tentu bukanlah hal yang mudah. Namun, di sinilah keajaiban kemanusiaan muncul. Gubuk yang menjadi tempatnya bernaung ternyata tidak ia bangun seorang diri.

"Ini sampeyan bangun sendiri mas Hafid?" tanya pria tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI