"Beredar isu yang berkembang di kru wartawan, saya juga salah satu di dalamnya, bahwa ini terkait dengan asmara," sambung Mustofa, menggarisbawahi bahwa ini adalah analisis berdasarkan dinamika di lapangan.
Jika benar, ini bisa menjadi motif kuat yang mematahkan skenario bunuh diri karena masalah pekerjaan semata.
3. Kunci Ada di Ponsel yang Hilang
Mustofa meyakini, satu-satunya cara untuk membongkar siapa Farah dan apa motif sebenarnya adalah dengan menemukan ponsel utama milik Arya Daru yang hingga kini masih raib.
Ponsel tersebut diyakini menyimpan semua jejak komunikasi, data, dan petunjuk yang bisa mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada jam-jam terakhir kehidupan sang diplomat.
Misteri hilangnya ponsel ini semakin memperkuat dugaan adanya pihak lain yang sengaja menghilangkan barang bukti krusial.
4. Bagian dari Dugaan 'Pemandu' Tindakan Korban
Analis kriminal ini juga melontarkan dugaan yang lebih jauh: seluruh tindakan aneh yang dilakukan Arya Daru sebelum meninggal, seperti naik ke lantai 12 lalu kembali ke kos, kemungkinan tidak dilakukan atas kehendaknya sendiri.
"Kemungkinan, dugaan saya ini, bukan keinginan sendiri tapi ada yang memandu," kata Mustofa.[
Baca Juga: Serupa Arya Daru, Di Italia Pria Tewas dengan Wajah Terlilit Lakban di dalam Mobil
Dalam skenario ini, Farah bisa jadi adalah 'pemandu' tersebut atau setidaknya orang yang mengetahui siapa dalang di baliknya.
5. Berpotensi Mengubah Arah Kasus dari Bunuh Diri ke Pembunuhan
Jika semua spekulasi ini terbukti, maka sosok Farah adalah game changer.
Kehadirannya bisa menjadi bukti adanya keterlibatan pihak lain dan motif yang selama ini tidak terungkap.
Ini akan memaksa penyidik untuk membuka kembali penyelidikan dengan sudut pandang baru: bukan lagi kasus bunuh diri murni, melainkan potensi pembunuhan berencana yang dirancang dengan sangat rapi.
Hal ini sejalan dengan desakan keluarga yang meyakini Arya Daru tidak mungkin mengakhiri hidupnya sendiri.