4. Dianggap 'Gorengan' Politik Pasca-Kemenangan Gibran
Publik kini semakin 'melek' politik. LSI Denny JA menemukan bahwa banyak responden melihat momen kemunculan kembali isu ini sangat berkaitan dengan dinamika politik terkini, terutama setelah kemenangan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai Wakil Presiden di Pilpres 2024.
Isu ini dianggap sebagai manuver politik untuk mendelegitimasi atau sekadar membuat kegaduhan di periode transisi kekuasaan.
5. Tembok Solid Kepercayaan di Semua Lapisan Masyarakat
Yang paling menarik, ketidakpercayaan ini bukanlah milik satu kelompok saja. Tembok ini solid dan merata di semua segmen demografi:
- Antar Generasi dari Gen Z hingga Baby Boomer.
- Antar Tingkat Pendidikan dari yang berpendidikan rendah hingga kalangan terpelajar.
- Antar Wilayah dari pedesaan hingga perkotaan.
- Antar Pendukung Partai. Bahkan di kalangan konstituen partai oposisi sekalipun.
Fenomena ini menunjukkan bahwa isu tersebut telah kehilangan daya tariknya secara luas dan tidak lagi efektif sebagai alat serangan politik di mata publik.