Jokowi: Jangan Ada yang Merasa Tertuduh, Apalagi Sekelas Pak SBY

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 31 Juli 2025 | 19:43 WIB
Jokowi: Jangan Ada yang Merasa Tertuduh, Apalagi Sekelas Pak SBY
Presiden ke-7 Jokowi bicara soal orang besar di balik isu ijazah palsu. [Suara.com/Ari Welianto]

Suara.com - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal sosok "jaket biru" yang disebut-sebut sebagai dalang di balik tudingan ijazah palsu dan isu pemakzulan putranya Gibran Rakabuming Raka dari kursi Wapres.

Dalam keterangannya, Jokowi secara tegas menepis bahwa ia pernah menunjuk warna atau nama tertentu, termasuk nama mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Nggak ada. Saya tidak pernah berbicara masalah warna," terang Jokowi dikutip dari suarasurakarta.id pada Kamis (31/7/2025).

Pernyataan Jokowi ini seakan menjadi jawaban atas spekulasi yang berkembang liar di publik, terutama setelah muncul istilah "partai biru" yang diduga mengarah pada Partai Demokrat.

Meskipun membantah menyebut warna, Jokowi sebelumnya sempat mengindikasikan adanya kekuatan besar yang bermain di balik isu-isu tersebut.

Ketika disinggung lebih lanjut mengenai "orang besar" yang ia maksud, Jokowi memberikan jawaban diplomatis.

"Bukan nggak mengetahui, saya sampaikan ada orang besar yang membackup. Tapi sekali lagi jangan ada yang merasa tertuduh, apalagi sekelas Pak SBY nggak lah. Beliau adalah negarawan yang baik," jelasnya.

Dengan tegas, Jokowi juga menampik bahwa ia pernah mengaitkan isu ini dengan partai politik manapun.

"Saya tidak pernah mengatakan itu," tandasnya.

Baca Juga: Survei LSI Sebut 74,6 Persen Publik Tak Percaya Isu Ijazah Palsu Jokowi, Sengaja 'Digoreng'?

Sebelumnya Partai Demokrat meradang atas tudingan yang menyudutkan mereka.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab disapa Ibas, menegaskan bahwa partainya tidak akan tinggal diam atas fitnah yang dinilai sengaja mencemarkan nama baik partai.

Pihaknya bahkan secara serius tengah mengkaji kemungkinan untuk membawa masalah ini ke ranah hukum.

"Demokrat akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap siapapun yang dengan sengaja mencemarkan nama baik partai melalui narasi-narasi palsu dan manipulatif," tandas Ibas.

Polemik mengenai ijazah palsu Jokowi sendiri telah beberapa kali muncul ke permukaan.

Isu ini kembali menghangat dan menyeret nama-nama besar di kancah perpolitikan nasional, menciptakan sebuah drama politik yang menyita perhatian publik. Kini, bola panas berada di tangan masing-masing pihak untuk membuktikan klaim dan menjaga marwah di tengah pusaran tudingan yang saling bersahutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI