Dedi Mulyadi Geram Lihat Kelakuan Siswa SMAN 1 Cipeundeuy Beserta Kepala Sekolahnya

Jum'at, 01 Agustus 2025 | 12:30 WIB
Dedi Mulyadi Geram Lihat Kelakuan Siswa SMAN 1 Cipeundeuy Beserta Kepala Sekolahnya
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi [Tangkap Layar]

Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tersulut emosinya ketika melewati kawasan SMA 1 Cipeundeuy.

Dalam sebuah unggahan video di kanal youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada 30 Juli 2025, terlihat momen Dedi saat membubarkan sekelompok siswa.

Usai pulang sekolah, para siswa tersebut berhenti di warung pinggir jalan sembari merokok.

Melihat situasi tersebut, Dedi sontak turun dari mobil dan berusaha menertibkan.

Tak hanya kesal soal merokok saja, Dedi Mulyadi juga dibuat emosi dengan para siswa yang mengendarai motor tanpa menggunakan helm.

Selain itu, beberapa motor siswa juga menggunakan knalpot brong yang tidak sesuai dengan standar berkendara.

Melihat keadaan tersebut, Dedi sontak berkunjung ke SMA 1 Cipeundeuy dan melihat situasi sekolah.

“Kok sekolahnya begini? Kayaknya nggak disiplin ini sekolah,” ujar Dedi, dikutip dari youtubenya, Kamis (31/7/25).

“Anak-anak tidak satupun yang pakai helm,” sambungnya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Klaim Jabar Provinsi Terfavorit Investor Hingga Tarik Modal Rp 72 Triliun

Dedi kemudian menyarankan agar pihak sekolah segera membuat kesepakatan dengan orangtua siswa terkait kedisiplinan untuk mentaati berbagai peraturan.

“Harusnya dibuat kesepakatan gini deh, guru/kepala sekolah bikin kesepakatan dengan siswa dan orang tua siswa untuk mentaati berbagai peraturan,” ujar Dedi.

“Bagi mereka yang tidak mentaati berbagai peraturan dipersilahkan mengundurkan diri. Itu cara merubah manusia,” sambungnya.

Mendengar saran dari Dedi, salah satu Staf di SMA 1 Cipeundeuy itu menjelaskan bahwa sebelumnya pihak sekolah telah membuat kesepakatan dengan siswa terkait penggunaan helm.

Menurut keterangannya, para siswa diberikan waktu selama 2 bulan untuk membeli helm.

Namun Dedi langsung menampiknya, dan mengatakan bahwa setiap orang yang memiliki motor pasti sudah memiliki helm.

“Izin Pak kemarin kan ada imbauan juga dari Polres untuk memakai helm. Nah kita itu kemarin sepakat juga, jadi anak-anak dikasih waktu 2 bulan ini untuk menabung dulu untuk membeli helm,” ujar salah satu staf.

“Setiap beli motor pasti punya helm. Mereka pasti punya helm di rumah, nggak mungkin nggak punya helm,” sahut Dedi.

“Betul, betul, siap,” jawab staf tersebut.

“Gini aja, kumpulin semua oran tua siswanya, nanti saya hadir bikin kesepakatan Pakta Integritas, mau nggak disiplin. Karena tujuan sekolah membentuk karakter manusia, bukan hanya sekedar belajar mengajar,” tambah Dedi Mulyadi.

Usai memberi arahan pada guru dan staf di SMA 1 Cipeundeuy, Dedi sontak mencari keberadaan Kepala Sekolah.

Namun sayangnya, Kepala Sekolah SMA 1 Cipeundeuy itu sedang tidak ada di lokasi, lantaran ada kepentingan.

“Jabatan Kepala sekolahnya ada?,” tanya Dedi.

“ada pak,” jawab salah satu staf.

“Siapa kepala sekolahnya?,” tanya Dedi kembali.

“Pak Dedi Suwanda,” jawab staf tersebut.

“Berarti mimpinnya nggak beres,” sahut Dedi dengan nada kesal.

Melihat situasi tempat Pendidikan yang tak sesuai dengan impiannya, membuat Dedi merasa kesal.

Pihaknya langsung mengkoordinasikan dengan Kadisdik setempat untuk menindaklanjuti problem pada SMA 1 Cipeundeuy.

“Pak Kadisdik tolong dikoordinasikan dengan kepala sekolah SMA 1 Cipeundeuy, satu itu anak-anak pakai motor tidak pakai helm, yang kedua mereka pulang sekolah nongkrong di warung merokok bergerombol,” urai Dedi.

“Kepala sekolahnya koordinasikan dengan jajaran TNI Polri, untuk dibenahi manajemen ini ya,” tambahnya.

Usai mengeluarkan seluruh uneg-unegnya, Dedi sontak memberi sumbangan untuk sekolah tersebut tanpa pikir panjang.

Pihaknya rela menggelontorkan dana pribadi senilai Rp 30 juta untuk memperbaiki fasilitas yang ada di SMA 1 Cipeundeuy.

Uang tersebut digunakan untuk mengganti fasilitas kursi tamu yang ada di sekolah dan merombak pos pengamanan.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI