"Kalau Pak Prabowo dari dulu enggak ada masalah dengan Megawati. ya sekarang ya kan keputusan di partai PDI perjuangannya sendiri," katanya, seolah menempatkan bola kini sepenuhnya di tangan internal partai berlambang banteng tersebut.
"Kalau kemungkinan Prabowo dan Megawati bersatu selalu ada karena tidak ada problem harusnya di Pak Prabowo," tambah dia.
Meskipun ia mengakui oposisi adalah hak dalam demokrasi, Budiman memandangnya bukan sebagai sebuah kewajiban mutlak, terutama bagi PDIP.
"Tapi seperti saya katakan tadi oposisi tidak haram, dalam demokrasi, tidak haram. Tapi juga tidak haram juga untuk bersatu," jelasnya.
Tapi khusus untuk PDI Perjuangan menurut Budiman, dari skalanya, dari rekam jejaknya, rasanya tidak ada alasan untuk tidak setuju dengan banyak program strategis Pak Prabowo.
Perpaduan Pikiran Soekarno dan Soemitro
Inilah argumen paling mendasar dan tajam dari Budiman Sudjatmiko. Sebagai sosok yang mengaku tumbuh besar dalam keluarga PNI dan mempelajari pemikiran Bung Karno sejak kecil, ia melakukan 'pembedahan' ideologis terhadap gagasan Prabowo Subianto.
Hasilnya, ia menemukan perpaduan harmonis antara dua mazhab pemikiran besar Indonesia: Soekarnoisme dan pemikiran ekonom Soemitro Djojohadikusumo, ayah dari Prabowo.
"Saya pernah lama di PDI Perjuangan. Saya kampanye PDI sejak saya SD. keluarga saya keluarga PNI. Saya ngerti, saya belajar Bung Karno dari SD gitu ya. Kira-kira apa yang dikatakan di pikiran Pak Prabowo hari ini, Saya boleh katakan 50:50 Sumitro dan Bung Karno," analisisnya.
Baca Juga: Hasto PDIP Bebas usai Dapat Amnesti Prabowo, Reaksi PSI Mengejutkan!
Ia kemudian merinci temuannya. Program seperti hilirisasi dan reforma agraria yang didengungkan Prabowo, menurutnya, adalah khas pemikiran Bung Karno yang berfokus pada kedaulatan sumber daya alam dan keadilan agraria.
Di sisi lain, gagasan industrialisasi, inklusi keuangan, hingga program makan siang gratis yang ia sebut 'gagasan danantara', merupakan ciri khas pemikiran teknokratik Soemitro.
"Khasnya Bung Karno hilirisasi, reformasi aset agraria. ciri khas Pak Sumitro industrialisasi kemudian inklusi keuangan. gagasan danantara juga khas Sumitro," pungkasnya.