- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau lokasi tanggul jebol di Jatipadang, Jakarta Selatan, yang ambruk akibat hujan deras pada 30 Oktober lalu.
 - Ia memastikan perbaikan tanggul sepanjang 40 meter segera dimulai oleh Dinas Sumber Daya Air sebagai langkah cepat penanggulangan banjir.
 - Sekitar 1.200 hingga 1.500 kepala keluarga sempat terdampak, namun kondisi warga kini berangsur normal tanpa adanya pengungsian.
 
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung lokasi tanggul jebol di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). Tanggul yang dikenal warga sebagai Tanggul Baswedan itu ambruk usai hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Kamis (30/10), menyebabkan banjir meluas ke permukiman sekitar.
Pramono datang bersama Wali Kota Jakarta Selatan, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Asisten Pembangunan, serta anggota DPRD DKI Jakarta, Yusuf. Ia mengatakan pemerintah akan segera memperbaiki tanggul yang rusak sebagai langkah cepat untuk mengembalikan kondisi warga seperti semula.
"Ada dua yang akan kita lakukan. Yang pertama, dalam jangka pendek, tanggul yang roboh kita perbaiki. Kurang lebih berapa meter? 40 meter. Supaya apa yang selama ini sudah dimanfaatkan atau dirasakan oleh masyarakat akan kembali lagi," ujar Pramono di lokasi.
Ia menjelaskan, curah hujan tinggi yang terjadi pada 30 Oktober menjadi penyebab utama jebolnya tanggul. Air yang meluap dari Kali Krukut tidak tertahan dan masuk ke permukiman warga, membuat sejumlah titik di kawasan RW 06, Jatipadang, terendam banjir.
"Saya melihat tanggul ini ketika curah hujan pada hari tanggal 30 Oktober hari Kamis yang lalu memang curah hujannya cukup tinggi dan kemudian terjadi banjir ke mana-mana akibat tanggul yang roboh," ucap Pramono.
Dalam tinjauannya, Pramono juga memastikan perbaikan akan segera dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air. Ia menegaskan, perintah sudah diberikan agar pembangunan tanggul setinggi 40 meter bisa dimulai secepatnya untuk mencegah banjir susulan.
Pramono mengatakan pihaknya tidak ingin berandai-andai terkait kualitas tanggul sebelumnya. Ia menegaskan fokus pemerintah saat ini adalah membangun kembali tanggul agar wilayah Jatipadang aman dari potensi banjir.
"Saya enggak mau berandai-andai, tetapi yang jelas waduk ini segera kita bangun. Dan memang posisinya mau dikeruk berapa pun karena ini tempatnya di catchment area, pasti akan terjadi lagi. Sehingga dengan demikian, keputusannya sudah saya buat. Yang pertama, tanggul 40 meter kita buat," kata Pramono.
Sementara itu, Ketua RW 06 Jatipadang menyebutkan ada sekitar 1.200 hingga 1.500 kepala keluarga (KK) yang terdampak akibat tanggul ambruk tersebut. Namun, ia memastikan kondisi warga kini sudah berangsur normal dan tidak ada yang mengungsi.
Baca Juga: Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
"Kita mempunyai KK sekitar 600 di RT 03, 200 di RT 04, dan 200 di RT 14. Kalau kita akumulatifkan semua sekitar 1.200 sampai 1.500 KK. Alhamdulillah, semuanya sudah dapat kita atasi bersama, sampai saat ini tidak ada yang mengungsi, Pak Gubernur," ujar Ketua RW 06 di lokasi.