suara hijau

Karhutla Turun 33 Persen, Tapi Presiden Prabowo Ingatkan Risiko Masih Tinggi

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 04 Agustus 2025 | 11:05 WIB
Karhutla Turun 33 Persen, Tapi Presiden Prabowo Ingatkan Risiko Masih Tinggi
Petugas Manggala Agni Daops Kota Jambi memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut Desa Gambut Jaya, Muaro Jambi, Jambi, Rabu (30/7/2025). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc]

Suara.com - Musim kemarau masih berlangsung, dan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) belum sepenuhnya usai. Meski pemerintah mencatat penurunan signifikan dalam luas kebakaran tahun ini, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kewaspadaan.

Berdasarkan laporan per 1 Agustus 2025, luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tercatat 8.955 hektare.

Angka ini turun drastis sebesar 33,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 13.430 hektare. Namun, prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan musim kemarau masih akan berlangsung hingga akhir Agustus, yang berarti risiko karhutla belum hilang.

“Jangan sampai kita lengah. Potensi kebakaran masih tinggi, terutama di wilayah rawan seperti Kalimantan dan Sumatera,” ujar Presiden Prabowo dalam rapat terbatas virtual dari Hambalang, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8).

Ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran.

Melalui unggahan di media sosial resmi Sekretariat Kabinet, Presiden mengapresiasi kerja tim penanggulangan karhutla dari Kementerian Lingkungan Hidup, BNPB, TNI, dan kementerian terkait lainnya.

Salah satu keberhasilan tercatat di Kalimantan Barat, di mana jumlah titik panas sempat mencapai 399 pada 23 Juli, kini telah turun menjadi nol berdasarkan data BNPB pada Sabtu (2/8).

Untuk menjaga situasi tetap terkendali, pemerintah menerapkan langkah cepat, seperti water bombing dengan helikopter, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), dan penguatan koordinasi lapangan.

Tim Desk Penanganan Karhutla yang dipimpin Kolonel Inf Heri Budi Purnomo bahkan melakukan kunjungan kerja ke titik-titik rawan pada 23–26 Juli lalu.

Baca Juga: Presiden Prabowo Sampaikan Peringatan Keras untuk Korporasi; Lahan Negara Bukan untuk Dibakar

“Kita harus bekerja cepat, responsif, dan jangan beri ruang bagi pembakar hutan,” tegas Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI