Prabowo 'Takut' Trump? Pengamat Ungkap Alasan Indonesia 'Kalah' Soal Tarif Dagang AS

Senin, 04 Agustus 2025 | 11:43 WIB
Prabowo 'Takut' Trump? Pengamat Ungkap Alasan Indonesia 'Kalah' Soal Tarif Dagang AS
Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle Syahganda Nainggolan menanggapi sikap Presiden Prabowo Subianto terhadap aturan tarif dagang yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Kolase Suara.com)

Suara.com - Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle Syahganda Nainggolan menanggapi sikap Presiden Prabowo Subianto terhadap aturan tarif dagang yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dia menilai Prabowo telah membangun pergaulan internasional yang saling menguntungkan seperti saat mengunjungi Rusia untuk membahas tenaga nuklir hingga bergabung dengan Brics.

Selain itu, Syahganda juga menyebutkan perundingan Prabowo negara-negara Eropa hingga diplomasi dengan Cina untuk membahas Laut China Selatan.

“Kalau yang satu-satu berunding dengan negara-negara Timur Tengah, dengan Prancis, dan lain-lain sudah bagus ya, tiba-tiba sama Amerika mengalami ketakutan,” kata Syahganda dalam siniar bersama Bambang Widjojanto, dikutip pada Senin (4/8/2025).

Dia menuturkan komparasi antara hubungan Prabowo dengan negara-negara lain dibanding dengan Amerika Serikat.

Menurut Syahganda, Prabowo menunjukkan perundingan yang baik dengan negara-negara Eropa yang secara Produk Domestik Bruto (PDB) dan kekuatan pertahanannya kemungkinan lebih besar dari Amerika Serikat.

“Dia (Prabowo) benar gitu loh, dia bisa berunding,” ucap Syahganda.

Namun, Amerika Serikat dinilai tampak menakut-nakuti Prabowo dengan kebijakan tarif dagang Donald Trump sehingga membuat Prabowo menyepakati ketentuan Amerika Serikat sehingga tarif bisa turun menjadi 19 persen untuk Indonesia mengirim komoditas dagang ke Amerika.

“Nah, sekarang ini mereka sudah berusaha nakut-nakutin kita pengin menjajah kembali, terutama dalam hal ini Amerika,” ungkap Syahganda.

Baca Juga: Amnesti Prabowo untuk Napi Narkotika di Rutan Serang, Rizki Kembali Hirup Udara Bebas

“Nah, kalau melihat langkan Pak Presiden ini ya sebenarnya nih kalau dibandingkan 15 tahun yang lalu, watak presiden kita seandainya masih muda, dia pasti melawan sama Trump ini,” lanjut dia.

Untuk itu, Syahganda menegaskan bahwa Prabowo memiliki kemampuan untuk berkonsolidasi dalam pergaulan internasional yang menguntungkan bagi Indonesia tetapi takut pada Donald Trump.

“Sebenarnya presiden kita tuh sangat kuat konsolidasinya secara ideologis sehingga dia pasti kalau 15 tahun lalu, dia bisa ngelawan sama Trump,” tegas Syahganda.

“Nah, kalau win-win paling benar itu kan dengan Eropa. Kalau dengan Amerika nih, kita nggak win-win,” tandas dia.

Tarif 19 Persen Donald Trump Berlaku Mulai 7 Agustus

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa tarif 19 persen yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump untuk produk-produk Indonesia akan berlaku mulai 7 Agustus 2025. Kepastian ini disampaikan Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (1/8/2025).

"Tarif Trump kan sudah diumumkan, 92 negara sudah (diumumkan) dan Indonesia kan seperti yang kita ketahui sudah selesai dan berlaku tanggal 7 (Agustus)," kata Airlangga, membenarkan arahan eksekutif terbaru dari Gedung Putih.

Presiden Prabowo saat melakukan panggilan telepon dengan Donald Trump (Instagram/prabowo)
Presiden Prabowo saat melakukan panggilan telepon dengan Donald Trump (Instagram/prabowo)

Airlangga menyebut, kebijakan tarif baru ini berlaku merata untuk sebagian besar negara di kawasan ASEAN. Menurutnya, mayoritas negara tetangga juga mendapatkan tarif yang sama dengan Indonesia, yakni 19 persen, termasuk Thailand.

Namun, ada satu pengecualian penting: Singapura. Negara-kota itu mendapatkan tarif paling rendah, yakni hanya 10 persen.

"Negara-negara yang di ASEAN kecuali Singapura tarifnya paling rendah 19%. (Thailand 19%) karena memang beberapa negara ASEAN kan paling rendahnya, negara yang memang dengan AS juga relatif baik ya 19%," jelas Airlangga.

Dia menguraikan bahwa tarif ini juga mengindikasikan tingkat hubungan bilateral masing-masing negara dengan AS.

Diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengumumkan bahwa tarif ekspor sebesar 19 persen akan dikenakan terhadap seluruh produk asal Indonesia yang masuk ke pasar Amerika Serikat.

Kebijakan ini merupakan hasil kesepakatan langsung antara Trump dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Indonesia akan membayar tarif 19 persen kepada Amerika Serikat untuk semua barang yang mereka ekspor ke negara kita,” kata Trump melalui media sosialnya, Kamis (16/7/2025).

Tarif tersebut merupakan penurunan dari angka awal 32 persen yang sebelumnya diumumkan oleh Trump pada April 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI