Kedua pihak saling menuduh telah melanggar wilayah satu sama lain.
Meski begitu, setelah tekanan dari ASEAN dan masyarakat internasional, kedua negara sepakat untuk meredakan ketegangan.
Pada akhir 2024 hingga pertengahan 2025, konflik kembali memanas dengan dimensi yang lebih kompleks.
Di Mei 2025, seorang tentara Kamboja dilaporkan tewas akibat bentrokan.
Meski sempat dilakukan dialog antara komandan militer kedua negara, insiden ledakan ranjau yang melukai lima tentara Thailand pada Rabu, 23 Juli 2025 memicu kemarahan dan memperluas skala pertempuran.
Berdasarkan pemberitaan antaranews.com, jumlah korban jiwa akibat konflik antara Thailand dan Kamboja terus bertambah mencapai 35 orang hingga Minggu, 27 Juli 2025.
Pemerintah Thailand mencatat 22 korban tewas, terdiri dari 14 warga sipil dan delapan tentara, serta 140 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu, Kamboja melaporkan total 13 korban jiwa dan puluhan korban luka, baik dari kalangan militer maupun sipil. Konflik juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur di wilayah perbatasan kedua negara.
Dapat disimpulkan, unggahan berisi foto “pesawat MiG-21 Kamboja Jatuh setelah melawan F-16 Thailand” merupakan konten palsu (fabricated content).
Baca Juga: CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7