Prabowo Megawati Bersatu, Hersubeno Arief: Jokowi Tinggal Menghitung Hari

Rabu, 06 Agustus 2025 | 15:12 WIB
Prabowo Megawati Bersatu, Hersubeno Arief: Jokowi Tinggal Menghitung Hari
Jurnalis Senior, Hersubeno Arief (Tangkap Layar Youtube)

“Yang menarik adalah bagaimana sekarang dengan posisi Joko Widodo? Dalam relasi yang sekarang ini, posisi Joko Widodo itu melemah,” ujarnya.

“Tapi dia (Jokowi) masih punya banyak loyalisnya di kabinet maupun Lembaga – Lembaga pemerintahan lainnya,” tambahnya.

Arief mengatakan apabila nantinya PDIP masuk dalam kabinet maka akan semakin memperkuat Prabowo.

“Bila PDIP masuk kabinet, maka sesungguhnya hal itu akan memperkuat Prabowo dengan konsekuensi reshuffle orang - orangnya Jokowi. Karena nggak ada tempat ini kalau tidak direshufle,” ucapnya.

“Tapi tidak semudah itu juga melakukan reshuffle, ini soal representasi partai,” tambahnya.

Arief menyebut bergabungnya Megawati dan Prabowo membuat Jokowi yang awalnya bertenaga dan menggebu-gebu, kini berusaha mencari jalan lain agar tetap berdiri tegak.

“Yang jelas bahwa Jokowi memang tidak sepower full sebelumnya,” ungkapnya.

“Amnesti dan Abolisi adalah pukulan telak bagi Jokowi,” sambungnya.

Prabowo Bebaskan Hasto dan Tom Lembong

Baca Juga: Silfester Loyalis Jokowi Koar-koar Sudah Dimaafkan JK, Mahfud MD: Tak Ada Damai di Hukum Pidana!

Presiden Prabowo Subianto memberikan Amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan Abolisi kepada Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong sebagai Upaya untuk merajut persatuan nasional menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke – 80.

DPR RI telah menyetujui surat Prabowo terkait pemberian amnesti dan abolisi terhadap Hasto dan Tom Lembong.

Menteri Hukum (Menkum), Supratman Andi Agtas mengungkapkan alasan Prabowo memberikan pembebasan tersebut.

Prabowo memiliki keinginan agar semua elemen politik bersama-sama membangun bangsa Indonesia.

“Presiden tidak sama sekali mencampuri urusan proses hukum, tetapi presiden mempunyai pertimbangan bagaimana seluruh kekuatan politik bisa bersama membangun republik ini, apalagi akan merayakan 80 tahun Indonesia Merdeka,” terang Supratman.

“80 tahun Indonesia Merdeka, kita mempunyai cita-cita untuk meraih Indonesia emas tahun 2045 dengan tantangan global yang luar biasa, maka dibutuhkan kebesaran hati dan kebersamaan,” tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI