Dendam Bocah SD Berujung Maut di Muratara: Mengapa Kekerasan Anak Semakin Mengerikan?

Minggu, 10 Agustus 2025 | 20:49 WIB
Dendam Bocah SD Berujung Maut di Muratara: Mengapa Kekerasan Anak Semakin Mengerikan?
Kolase foto anak SD yang diduga membunuh teman MTs-nya di Muratara. (Instagram)

Suara.com - Ketenangan warga Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), pecah oleh sebuah tragedi yang tak terbayangkan.

Sebilah gunting di tangan seorang bocah Sekolah Dasar (SD) telah merenggut nyawa temannya sendiri, seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Peristiwa yang terjadi pada Jumat (8/8/2025) ini sontak viral dan menjadi tamparan keras, menyalakan kembali alarm darurat tentang tingkat kekerasan yang kini merasuk hingga ke dunia anak-anak.

Kasus ini bukan sekadar berita kriminal biasa, melainkan cerminan dari fenomena gunung es yang jauh lebih besar dan mengkhawatirkan.

Insiden ini mempertanyakan kembali peran sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membina generasi muda yang seharusnya penuh empati, bukan menyimpan dendam yang berujung maut.

Kronologi Dendam Sesaat yang Berujung Petaka

Jumat siang itu, suasana yang seharusnya tenang pasca-ibadah salat Jumat berubah mencekam.

Semua berawal dari masalah yang kerap dianggap sepele di kalangan anak-anak: saling ejek.

Menurut informasi yang dihimpun pihak kepolisian, J (9), seorang siswa kelas 4 SD, terlibat cekcok dan saling ejek dengan R (13), siswa kelas 2 MTs.

Baca Juga: Ngevlog Sejak Usia 5 Tahun, Ini Cara Ryu Kintaro Bocah Perintis Bangun Personal Branding Sejak Dini

Perang mulut itu dengan cepat memanas dan bereskalasi menjadi kekerasan fisik.

Keduanya sempat terlibat aksi saling lempar batu dan kayu.

Merasa terdesak atau dikuasai amarah yang memuncak, J kemudian mengambil langkah fatal.

Ia dilaporkan pulang ke rumahnya untuk mengambil sebuah gunting.

Setelah kembali ke lokasi, tanpa pikir panjang, J langsung menusukkan gunting tersebut ke leher kiri R.[3][4]

Saksi mata dan warga yang mengetahui kejadian itu segera melarikan R ke Puskesmas Pauh untuk mendapatkan pertolongan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI