Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menegaskan bahwa kehadiran Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita menjadi bagian krusial dalam penguatan struktur komando dan efektivitas koordinasi di internal TNI.
Menurutnya, peran Wakil Panglima tidak bisa lagi dipandang sebatas administratif, melainkan harus strategis untuk menjawab tantangan zaman.
"Kehadiran beliau (Jenderal Tandyo) merupakan bagian penting dari penguatan struktur komando dan efektivitas koordinasi di tubuh TNI," kata Dave kepada wartawan, Senin (11/8/2025).
Penegasan ini disampaikan menyusul pelantikan Jenderal Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI oleh Presiden Prabowo Subianto.
Posisi ini kembali diisi setelah hampir 25 tahun kosong, menandai langkah strategis dalam restrukturisasi organisasi militer Indonesia.
Dave menjelaskan, dalam konteks tantangan geopolitik dan dinamika kawasan yang semakin kompleks, peran Wakil Panglima menjadi sangat vital.
Indonesia, dengan posisinya yang strategis, dihadapkan pada persaingan kekuatan besar global serta isu-isu keamanan maritim.
"Dalam konteks tantangan geopolitik dan dinamika kawasan yang semakin kompleks, peran Wakil Panglima menjadi krusial untuk memastikan kesinambungan strategi pertahanan, serta memperkuat sinergi antar matra," katanya.
Komisi I DPR RI menaruh harapan besar pada Jenderal Tandyo. Lulusan Akademi Militer tahun 1991 yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini dinilai memiliki rekam jejak yang solid.
Baca Juga: Profil 5 Purnawirawan Diberi Pangkat Jenderal Kehormatan Oleh Prabowo, Ada Sosok Penghenti Film PKI
"Jenderal Tandyo dikenal memiliki rekam jejak yang solid, kepemimpinan yang tenang namun tegas, serta pemahaman mendalam terhadap kebutuhan modernisasi dan interoperabilitas TNI," ungkapnya.

Untuk itu, DPR melihat Jenderal Tandyo sebagai figur yang dapat menjadi katalisator untuk mendorong reformasi internal dan memperkuat postur pertahanan nasional.
Ke depan, Komisi I berharap peran Wakil Panglima TNI akan lebih dioptimalkan.
Tugasnya tidak hanya membantu pelaksanaan tugas harian Panglima, tetapi juga memberikan masukan strategis terkait kebijakan pertahanan, pengembangan doktrin, dan penggunaan kekuatan TNI.
"Kami berharap posisi Wakil Panglima tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga strategis, untuk mendukung Panglima TNI dalam merumuskan kebijakan yang adaptif, responsif, dan selaras dengan visi pertahanan negara," pungkasnya.