Profil Gus Yaqut: Dari Panglima Gahar ke Mantan Menteri, Kini di Ujung Tanduk KPK

Tasmalinda Suara.Com
Selasa, 12 Agustus 2025 | 22:43 WIB
Profil Gus Yaqut: Dari Panglima Gahar ke Mantan Menteri, Kini di Ujung Tanduk KPK
mantan Menag Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut (Dok Kemenag)

Sang panglima kini harus menjadi birokrat, mengelola sebuah kementerian raksasa dengan segala kompleksitasnya. Transformasi ini tak berjalan mulus dan sarat dengan gebrakan yang memicu kontroversi.

Ia mendeklarasikan diri bukan hanya sebagai menteri untuk umat Islam, sebuah pernyataan yang diapresiasi kelompok minoritas namun menuai kritik dari sebagian kalangan Muslim.

Kebijakannya mengatur volume pengeras suara di masjid menjadi polemik nasional. Niatnya untuk menjaga toleransi justru disalahtafsirkan dan memicu perdebatan sengit.

Setiap kebijakannya seolah membelah publik. Bagi pendukungnya, ia adalah pendobrak yang berani. Bagi pengkritiknya, ia dianggap tidak peka dan sering menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu.

Di fase ini, medan perangnya berubah. Ketegasan yang dulu ia tunjukkan di lapangan kini harus ia terjemahkan ke dalam kebijakan di atas kertas, sebuah proses yang terbukti jauh lebih rumit dan penuh ranjau politik.

Di Ujung Tanduk, Saat Ketegasan Diuji KPK

Inilah babak paling krusial dalam karier Gus Yaqut.

Pencekalan oleh KPK terkait dugaan intervensi dalam penerbitan SK untuk pejabat BPKH menempatkan citranya dalam ujian terberat. Ketegasan yang dulu menjadi senjata andalannya kini seolah berbalik.

Publik kini bertanya-tanya, apakah ketegasan yang sama akan ia tunjukkan saat berhadapan dengan penyidik KPK?

Baca Juga: Gus Yaqut Resmi Dicekal, KPK Dalami SK Kontroversialnya: Siapa 'Bos Besar' Beri Perintah?

Bagaimana seorang figur yang selama ini memerangi "musuh negara" merespons saat dirinya dicap berpotensi merugikan negara?

Apakah citra "panglima gahar" masih relevan ketika yang dihadapi adalah dugaan kasus korupsi yang menuntut transparansi dan kepatuhan hukum?

Perjalanan kariernya kini berada di persimpangan paling krusial. Dari seorang panglima yang dihormati karena keberaniannya, menjadi seorang menteri yang kebijakannya membelah bangsa, hingga kini menjadi pejabat tinggi yang harus menjelaskan dugaan skandal di hadapan hukum.

Nasib Gus Yaqut tidak hanya akan menentukan masa depan politiknya, tetapi juga akan menjadi studi kasus menarik tentang bagaimana citra, kekuasaan, dan integritas saling berkelindan di panggung politik Indonesia yang penuh drama.

Menurut Anda, apakah citra "gahar" yang melekat pada Gus Yaqut akan membantunya melewati badai politik ini, atau justru menjadi beban yang memberatkan?

Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI