6 Fakta di Balik Semburan Lumpur 25 Meter Gegerkan Tulang Bawang

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Selasa, 12 Agustus 2025 | 23:19 WIB
6 Fakta di Balik Semburan Lumpur 25 Meter Gegerkan Tulang Bawang
Fakta seputar semburan lumpur di Kampung Bumi Dipasena Makmur, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang, Lampung. [Lampungpro.co]

Suara.com - Kepanikan sempat melanda warga Kampung Bumi Dipasena Makmur, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang, Provinsi Lampung.

Sebuah proyek pembuatan sumur bor untuk kepentingan masyarakat yang seharusnya mendatangkan air bersih, justru memuntahkan semburan lumpur setinggi puluhan meter ke udara.

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (9/8/2025) ini sontak menjadi tontonan sekaligus sumber kekhawatiran. Namun, di balik insiden yang menegangkan itu, terkuak sejumlah fakta mengejutkan yang mengindikasikan adanya potensi "harta karun" terpendam di bawah tanah Rawajitu.

Berikut adalah 6 fakta kunci dari peristiwa tersebut.

1. Semburan Setinggi Gedung 8 Lantai dari Kedalaman 100 Meter

Insiden ini bukan semburan biasa. Berawal dari pengeboran sumur sedalam 100 meter di sebelah TK Dharma Wanita, lumpur bercampur air tiba-tiba menyembur dahsyat.

Pada Sabtu (9/8/2025) galian sumur bor sedalam 100 meter mengeluarkan lumpur dengan ketinggian mencapai 25 meter.

Ketinggian ini setara dengan gedung 8 lantai, sebuah pemandangan dramatis yang langsung diabadikan oleh warga dalam video amatir.

2. Pernyataan Awal Berbeda: Polisi Sebut Bukan Gas, Pemprov Konfirmasi Ada Gas

Baca Juga: Sampai Dibahas Densu, Pelaku Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Tulang Bawang Ditangkap

Pada awal kejadian, terdapat kebingungan mengenai kandungan semburan. Pihak kepolisian sempat menyatakan semburan tersebut tidak berbahaya.

"Memang ada semburan dari galian sumur bor, tapi bukan gas. Sekarang sudah berhenti dan lokasi sudah aman,” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari.

Namun, pernyataan berbeda datang dari Pemerintah Provinsi.

"Tim dari Dinas ESDM Provinsi Lampung tengah memeriksa kandungan gas yang ada di sana," ujar Sekda Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, mengonfirmasi adanya kandungan gas dikutip dari ANTARA.

3. ESDM Pastikan Gas Tidak Berbahaya: Positif Metana

Setelah melakukan pemeriksaan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung memberikan kepastian yang melegakan.

Gas yang keluar bersama lumpur tersebut adalah gas bumi jenis metana dan dipastikan tidak berbahaya bagi warga sekitar.

"Tentunya sudah kami pastikan saat ini, gas bumi yang keluar bersama semburan lumpur tidak mengandung gas berbahaya," ujar Kepala Bidang Energi Dinas ESDM, Sopian Atiek.

"Yang pasti kalau gasnya itu mengandung gas metana."

4. Sterilisasi Area dan Pemasangan Garis Polisi

Meskipun dinyatakan aman, pihak berwenang tidak mau mengambil risiko. Tim gabungan dari Pemprov, Pemkab Tulang Bawang, dan kepolisian segera melakukan sterilisasi area.

Polisi memasang garis pembatas (police line) di sekitar lokasi untuk mencegah warga mendekat hingga seluruh proses pemeriksaan tuntas.

"Lokasi sudah kita steril. Warga diminta untuk tidak mendekat dulu hingga proses pemeriksaan tuntas,” ujar Kombes Yuni.

5. Sinyal Kuat Adanya 'Harta Karun' Migas

Inilah fakta yang paling menarik. Insiden ini ternyata menjadi pertanda baik bagi potensi energi di wilayah tersebut. Pihak ESDM dan Pemprov Lampung melihat semburan ini sebagai indikasi kuat adanya cadangan minyak dan gas bumi (migas).

"Ini pertanda baik karena memang ada indikasi terdapat minyak serta gas di wilayah sekitarnya," kata Sopian Atiek.

Sekda Marindo Kurniawan bahkan menyebut, "ini sebenarnya bisa dilakukan pemanfaatan energi akan tetapi masih perlu analisis serta kajian lebih dalam."

6. Badan Geologi dan Pertamina Dilibatkan

Menindaklanjuti temuan ini, ESDM Lampung bergerak cepat. Mereka telah berkoordinasi dengan Badan Geologi di Bandung untuk melakukan kajian mendalam serta menginformasikan temuan ini kepada pihak Pertamina EP.

"Kami pun sudah menginformasikan ke Pertamina EP terkait ini, sebab Rawajitu secara wilayah kerja masuk ke wilayah kerja mereka," tambah Sopian. Ini menandakan bahwa semburan lumpur di sumur bor warga bisa menjadi titik awal eksplorasi energi yang lebih besar di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI