Suara.com - Suasana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kian membara. Tak hanya di dunia nyata lewat aksi unjuk rasa puluhan ribu massa, gelombang protes terhadap Bupati Sudewo kini meledak di jagat maya. Puncaknya, sebuah video yang viral di media sosial TikTok dan X (sebelumnya Twitter) menampilkan aksi nekat seorang warga yang melakukan vandalisme terhadap poster besar bergambar sang bupati.
Dalam video yang beredar luas, terlihat seorang pemuda dengan santai mencorat-coret gambar wajah Bupati Sudewo. Yang menohok dari aksi vandal itu, terdapat kalimat satire: "PREMAN, AROGAN, PENIPU RAKYAT" yang ditulis pria itu tepat di bawah gambar Bupati Pati, Sudewo.
Aksi ini sontak disambut sorak-sorai riuh dari massa yang berkumpul, seolah menjadi katarsis dari kekecewaan yang sudah tak terbendung.

Video vandalisme poster Bupati Sudewo sontak menjadi santapan lezat bagi netizen di seluruh Indonesia. Kolom komentar di berbagai platform media sosial dibanjiri sindiran pedas yang menyebut aksi tersebut sebagai pertanda kejatuhan sang bupati.
"Runtuh ini rezim di Pati, dan ini bakal jadi lampu kuning buat daerah lain terutama pusat bahwa kekuasaan bisa diruntuhin ama rakyat," tulis seorang pengguna akun X.
"Kalau foto pemimpin sudah dicoret-coret begini di depan umum dan disambut sorak sorai, itu alarm paling kencang, mas. Tanda rakyat sudah muak dan tidak punya kepercayaan lagi," sindir yang lainnya.
"Awalnya nantang 50 ribu, yang datang 100 ribu lebih. Panik nggak? Panik nggak? Ya panik lah, masa enggak!" timpal netizen lain di TikTok, merujuk pada tantangan Sudewo yang menjadi bumerang.
Selain itu, Banyak pula yang berpendapat bahwa vandalisme tersebut bukanlah sekadar aksi kriminal, melainkan sebuah ekspresi artistik dari kemarahan publik.
"Ini bukan vandalisme biasa, ini curahan hati rakyat yang sudah sampai ke ubun-ubun. Vandalisme sesungguhnya adalah kebijakan yang merusak tatanan hidup dan menipu rakyat," tulis sebuah komentar yang banyak disukai.
Baca Juga: Korupsi Kuota Haji Rugikan Negara Rp1 Triliun Lebih, KPK Curiga Ratusan Agen Travel Terlibat!
Seperti diketahui, hari ini Rabu, 13 Agustus 2025, mulai pukul 9 akan berlangsung demonstrasi besar besaran menolak kebijakan Bupati Sudemo. Kebijakan yang kontroversial tersebut antara lain rencana menaikkan pajak PBB hingga 250 persen, PHK pegawai honorer, dan isu lainnya.