Suara.com - Aksi demonstrasi menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya berujung ricuh. Puluhan orang dilaporkan terluka baik dari pihak pendemo maupun aparat kepolisian.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, mengungkap jumlah korban luka mencapai 34 orang. Para korban sempat mendapatkan perawatan di RS Suwondo, Kabupaten Pati.
“Data sementara 34 orang yang diobati di RS Suwondo, terdiri dari 7 anggota Polri dan 27 pihak pendemo. Ada sebagian yang sudah dipulangkan,” kata Artanto saat dikonfirmasi, Rabu (13/8/2025).
Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Artanto menegaskan, kabar yang beredar di media sosial mengenai adanya korban meninggal adalah hoaks.
“Tidak benar, nihil yang meninggal. Berita tersebut tidak dapat dipercaya,” tegasnya.
Sebelumnya, ribuan massa memadati jalanan Pati untuk menuntut Sudewo mundur. Aksi ini dipicu kemarahan warga atas sejumlah kebijakan kontroversial, salah satunya rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
Meski kebijakan itu resmi dibatalkan Sudewo pada 8 Agustus 2025, gelombang protes tak mereda. Tuntutan massa bergeser dari pembatalan pajak menjadi desakan agar Sudewo lengser dari kursi bupati.
Ketegangan memuncak ketika massa mencoba menerobos masuk ke Kantor Bupati Pati. Aparat yang berjaga merespons dengan menembakkan gas air mata. Dalam kericuhan itu, satu mobil polisi dilaporkan dibakar massa.
Baca Juga: Perjalanan Bupati Sudewo Didesak Mundur, Pajak 250 Persen hingga Demo Berujung Rusuh