Suara.com - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengaku serius ingin menjadikan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai kandang Tim Nasional (Timnas).
Sikap ini berbeda dengan pada 2023 lalu, ketika Erick dengan tegas menolak menggunakan JIS sebagai stadion pertandingan ajang Piala Dunia U-17.
Kali ini Erick bahkan rela membujuk manajemen Persija dan para Jakmania untuk merelakan stadion berkapasitas 82.000 penonton itu untuk dijadikan kandang Timnas. Ia menjamin jadwal pertandingan Persija dan Timnas bisa tidak akan bentrok.
"Enggak perlu (khawatir), karena kalau dibilang kandangnya Tim Nasional, ya di seluruh Indonesia gitu. Kayak sekarang, (Timnas) U-17 main di Sumatera Utara. Itu bagian bagaimana kita mengaktifkan bahwa tim nasional ini milik kita semua," ujar Erick di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/8/2025).
"Nah termasuk kalau nanti fasilitas di JIS kita bisa bermain untuk beberapa kejuaraan atau pertandingan tim nasional," ucapnya.
Erick menjelaskan, rencana penggunaan JIS sejalan dengan strategi PSSI yang tengah mengembangkan Timnas di berbagai kelompok umur. Dengan target jangka panjang, dibutuhkan lebih banyak venue berstandar internasional.
"Ini yang kita bisa manfaatkan nanti apakah pertandingan senior, U-20, U-17, kita bisa menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh Pemda DKI, salah satunya JIS itu," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kalender pertandingan internasional dan kompetisi domestik berbeda.
"Untuk kalender FIFA yang tahun depan bulan Maret itu tidak mengganggu jadwal Liga, karena kalau FIFA Matchday itu (digelar), Liga berhenti," jelas Menteri BUMN tersebut.
Baca Juga: JIS Mau Dikuasai Swasta? Pengamat: Harus Bayar Lunas Dulu, Uang Rakyat Itu!
Tolak JIS di Piala Dunia U-17
Kebijakan Erick Thohir saat ini jelas berbeda jauh dengan pada 2023 lalu, saat ia menolak menggunakan JIS sebagai venue Piala Dunia U-17. Ketika itu Erick bilang stadion yang dibangun eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tersebut belum layak untuk ajang internasional.
Kala itu Erick mengungkap ada sejumlah kendala dan kekurangan JIS sehingga dianggap tidak layak untuk menggelar pertandingan Piala Dunia U-17 2023.
"Yang pasti menjadi catatan kemarin kendalanya itu parkir dan akses penonton. Yang harusnya ada empat pintu, baru terbuka satu pintu. Ini yang tentu harus kita antisipasi keselamatan daripada suporter," kata Erick pada Juni 2023.
Selain itu, masalah lain pada JIS adalah penggunaan rumput jahitan.
"Saya yakin tidak mungkin FIFA tidak bilang standarnya tidak masuk karena sesuatu hal yang politis, tidak. Tetapi memang standar harus diselaraskan," kata Erick.
Tapi kini kendala teknis di JIS disebut sudah diatas oleh Gubernur Pramono Anung. Pram, dalam jumpa pers bareng Erick di Balaikota, menjelaskan pihaknya sudah melakukan perbaikan infrastruktur di sekitar JIS untuk meningkatkan akses penonton.
Langkah ini mencakup penambahan moda transportasi dan pembangunan jembatan penghubung dari Ancol ke JIS, yang akan mempermudah pergerakan pengunjung dari lokasi parkir.
Tak hanya itu, ia menginstruksikan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk meningkatkan kesiapan rumput stadion. Ini penting mengingat JIS kerap berganti fungsi, termasuk menjadi lokasi konser.
"Saya sudah meminta kepada Dirut Jakpro untuk belajar dari negara-negara yang hanya butuh lima hari, seperti yang ada di Singapura. Begitu konser, digulung, kemudian setelah itu dikembalikan lagi. Memang alat untuk menggulung ini perlu biaya dan untuk itu saya yakin pasti kita bisa untuk melakukan itu," beber Pramono.
Pram juga memastikan pada Jakmania bahwa agenda Timnas tidak akan memotong jatah pertandingan Persija
"Jakmania atau Persija enggak usah khawatir dengan waktu yang digunakan untuk Persija kalau menjadi tuan rumah itu akan terganggu, karena antara liga dengan jadwal PSSI itu adalah hal yang berbeda sekali," pungkas Pramono.