Strategi Cerdas Puas Nyanyikan 'Imagine' John Lennon Kritisi Kesetaraan Gender di Sidang Parlemen

Jum'at, 15 Agustus 2025 | 11:16 WIB
Strategi Cerdas Puas Nyanyikan 'Imagine' John Lennon Kritisi Kesetaraan Gender di Sidang Parlemen
Ketua DPR Puan Maharani senandungkan 'Imagine' John Lennon saat Sidang Tahunan DPR-DPD, Jumat (15/8/2025). Gebrakan tersebut memiliki makna mendalam terkait keterwakilan perempuan di panggung politik Indonesia. [Tangkapan layar]

Suara.com - Suasana Sidang Bersama DPR-DPD seketika pecah saat Ketua DPR RI, Puan Maharani, melakukan hal yang tak lazim, menyenandungkan penggalan lirik 'Imagine' karya musisi legendaris, John Lennon. 

Bukan tanpa alasan, Ketua DPP PDIP bersenandung lirik kuat penuh makna tersebut.

Aksi unik ini dilakukan Puan untuk menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya kesetaraan gender dan keterwakilan perempuan di panggung politik Indonesia.

Lantunan ikonik itu muncul di tengah pembahasan Puan mengenai rekor keterwakilan perempuan di DPR RI periode 2024-2029 yang menyentuh angka 21,9 persen, atau 127 dari 580 anggota. 

Meski mengapresiasi kemajuan ini, Puan menegaskan angka tersebut masih jauh dari target ideal 30 persen.

Untuk mengilustrasikan signifikansi suara perempuan, Puan lantas merangkai sebuah metafora puitis sebelum beralih ke notasi musik.

"Suara perempuan adalah nada asli yang ikut membentuk simfoni kehidupan bangsa. Tanpa nada itu, melodi peradaban akan hilang harmoni, hanya seperti denting yang tak pernah menjadi lagu," ujarnya.

Puan kemudian menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan memikul tanggung jawab yang sama dalam membangun peradaban, sebelum akhirnya melantunkan syair lagu yang sangat populer:

Imagine all the people, sharing all the world... uu~
You may say I'm a dreamer, but I'm not the only one. 
I hope someday, you'll join us, and the world will be as one...

Baca Juga: Ungkit Sindiran Negara Konoha hingga Simbol One Piece, Puan Maharani: Itu Pesan Keresahan Rakyat!

Sontak, atmosfer formal persidangan pun berubah menjadi lebih reflektif.

Puan kemudian mengkontekstualisasikan pilihannya untuk melantunkan lagu tersebut.

"Begitulah seharusnya kita membayangkan tempat di mana perempuan dan laki-laki berbagi ruang, berbagi kuasa, dan berbagi tanggung jawab untuk kemajuan bersama," jelas Puan.

Ia menutup segmen pidatonya dengan penegasan yang kuat bahwa tidak ada lagi batasan bagi perempuan untuk berkiprah di ranah publik.

"Perempuan juga berhak menduduki jabatan publik dan negara di semua tingkatannya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI