PBB Bikin Gaduh: 5 Beda Nasib Bupati Pati dan Dedi Mulyadi yang Kontras Abis

Andi Ahmad S Suara.Com
Sabtu, 16 Agustus 2025 | 09:45 WIB
PBB Bikin Gaduh: 5 Beda Nasib Bupati Pati dan Dedi Mulyadi yang Kontras Abis
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom]

3. Gaya Komunikasi Dianggap Arogan vs Merangkul Publik

Inilah faktor kunci yang memperparah krisis di Pati dan memperkuat citra Dedi Mulyadi.

Bupati Pati Sudewo komunikasinya dinilai menyakiti hati masyarakat. Menurut orator aksi, pernyataan Bupati yang mempersilakan warga berunjuk rasa "hingga 5.000 ataupun 50.000 orang sekalipun" dianggap sebagai tantangan dan bentuk arogansi. Ini mengubah isu pajak menjadi isu harga diri.

Dedi Mulyadi menggunakan komunikasi yang merangkul. Ia tidak mendikte, melainkan mengimbau. Kalimatnya, "Kita imbau untuk semua, kalau tidak mengikuti ya biarkan saja masyarakat yang akan menilai," secara cerdas menyerahkan "vonis" ke tangan rakyat, membuatnya tampak bijak dan demokratis.

4. Fokus Utama Target PAD vs Modal Sosial

Prioritas kedua tokoh ini juga tampak berbeda dalam menyikapi isu PBB.

Dedi Mulyadi Ungkap Pemprov Jabar Hanya Bangun 14 Sekolah Tahun 2021-2024 (Instagram/@dedimulyadi71)
Dedi Mulyadi Ungkap Pemprov Jabar Hanya Bangun 14 Sekolah Tahun 2021-2024 (Instagram/@dedimulyadi71)

Bupati Pati Sudewo Terlihat sangat fokus pada target fiskal dan PAD. Pendekatan ini, meskipun logis secara administratif, terbukti mengabaikan "suhu" sosial dan politik di masyarakatnya.

Dedi Mulyadi fokusnya lebih ke investasi modal sosial dan politik. Ia sadar bahwa kebijakan yang meringankan beban rakyat hari ini akan menjadi tabungan elektoral dan kepercayaan di masa depan.

"Menurut dia penghapusan dimaksud tidak akan mempengaruhi pendapatan bahkan justru meningkatkan pendapatan," katanya, menunjukkan visi jangka panjang.

Baca Juga: Beda Nasib! Saat Pernyataan Bupati Pati Picu Demo, Imbauan Dedi Mulyadi Panen Simpati Warga

5. Hasil Akhir Krisis Legitimasi vs Penguatan Citra

Pada akhirnya, hasil yang dituai pun sangat berbeda.
Di Pati: Bupati Sudewo kini menghadapi krisis legitimasi yang serius.

Tuntutan pelengseran dari rakyatnya sendiri adalah sinyal bahaya bagi stabilitas kepemimpinannya. Kepercayaan publik berada di titik terendah.

Di Jawa Barat Dedi Mulyadi berhasil memperkuat citranya sebagai pemimpin populis yang pro-rakyat. Langkah ini menambah amunisi politiknya dan membuatnya semakin relevan di mata publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI