Suara.com - Sebuah drama keluarga yang memilukan terjadi di perbatasan antara Marelan dan Desa Manunggal, Jalan Pasar 10, Medan, Sumatera Utara.
Seorang ibu lanjut usia, yang seharusnya menikmati masa tuanya dengan damai, justru harus menelan pil pahit saat diusir secara paksa dari rumah yang disebut-sebut sebagai miliknya.
Pelakunya bukan orang lain, melainkan darah dagingnya sendiri bersama sang menantu.
Pemandangan sore itu sungguh menyayat hati. Tumpukan pakaian dan barang-barang pribadi sang ibu terlempar begitu saja di depan rumah. Bahkan pakaiannya masuk ke selokan jalan.
Menurut kesaksian warga sekitar, pasangan suami istri yang tinggal di rumah itu dengan tega telah mencampakkan sang ibu ke jalanan.
Rumah yang seharusnya menjadi surga di hari tua, dalam sekejap berubah menjadi neraka.
Yang lebih membuat miris, putra kandung sang ibu seolah tak berdaya di hadapan istrinya.
Alih-alih membela perempuan yang telah melahirkannya, ia justru terdiam seribu bahasa, membiarkan istrinya mengusir ibunya sendiri.
Sikapnya yang pasif dan seolah merestui tindakan tersebut menjadi pemantik yang menyulut amarah warga sekitar.
Baca Juga: Viral Pengajian Umi Cinta, Bagaimana Cara Masuk Surga Menurut Islam?
Kabar mengenai perlakuan durhaka ini menyebar cepat dari mulut ke mulut, membangkitkan gelombang kemarahan warga di sekitar.
Tak butuh waktu lama, kesabaran warga pun habis. Puluhan orang yang tak tega melihat sang ibu diperlakukan semena-mena, akhirnya bergerak bersama.
Mereka menggeruduk rumah tersebut, menuntut keadilan bagi sang lansia malang. Suasana seketika memanas.
Adu mulut tak terhindarkan, perdebatan sengit terjadi antara warga yang marah dengan pasangan suami istri tersebut.
Di tengah keributan itu, seorang warga mendekati sang ibu yang tampak linglung dan terluka. Dengan suara lembut, ia bertanya, "Ibu maunya bagaimana?"
Pertanyaan sederhana itu dijawab dengan suara lirih namun tegas. "Saya ingin mereka keluar dari rumah ini," ucapnya.

Jawaban itu seolah menjadi vonis akhir. Warga yang mendengar permintaan tulus dari sang pemilik sah rumah, sontak bergemuruh.
Semangat mereka untuk membela sang ibu berkobar semakin hebat. Permintaan itu menjadi mandat bagi mereka untuk bertindak.
Tanpa komando, massa yang geram mendesak pasangan suami istri itu untuk segera angkat kaki.
Menurut informasi terakhir, desakan warga membuahkan hasil. Pasangan anak dan menantu itu akhirnya diusir secara paksa dari rumah tersebut.