Profil Gustika Jusuf Hatta, Cucu Bung Hatta Kritik Pemerintah Saat Hadiri Upacara 17 Agustus

Yazir F Suara.Com
Senin, 18 Agustus 2025 | 14:46 WIB
Profil Gustika Jusuf Hatta, Cucu Bung Hatta Kritik Pemerintah Saat Hadiri Upacara 17 Agustus
Profil Gustika Jusuf Hatta. (Instagram/gustikajusuf)

Suara.com - Cucu Mohammad Hatta atau Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta hadir dalam Upacara Bendera 17 Agustus di Istana Merdeka. 

Seperti tamu undangan lainnya, Gustika datang mengenakan baju adat.

Namun siapa sangka di balik baju adat tersebut, ada kritik yang hendak ia sampaiikan pada pemerintah.

Perempuan 31 tahun ini memakai kebaya hitam dipadu kain batik motif slobog.

Kebaya itu sama ketika ia mengikuti aksi Kamisan. Aksi Kamisan adalah sebuah protes yang dilakukan setiap hari Kamis di depan Istana Negara untuk menuntut keadlian bagi korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di  Indonesia. 

Kain batik motif slobog juga ternyata punya makna mendalam.

"Motif slobog biasa dikenakan pada suasana duka: "slobog" berarti longgar atau terbuka, melambangkan pelepasan dan pengantaran," jelasnya di postingan Instagramnya dikutip pada Senin, 18 Agustus 2025.

Motif ini menurutnya biasa dipakai keluarga dalam prosesi pemakaman sebagai simbol merelakan sekaligus mendoakan jalan yang lapang.

Meski diam-diam mengkritik pemerintah lewat busana yang dikenakan di acara Upacara Bendera 17 Agustus, dia kemudian menjelaskan terang-terangan setelahnya.

Baca Juga: Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?

Dengan terpilihnya Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, membuat Gustika prihatin.

Gustika masih memegang teguh jika Prabowo adalah penjahat HAM, sementara Gibran ia sebut sebagai anak haram konstitusi.

"Di hari kemerdekaan tahun ini, rasa syukurku bercampur dengan keprihatinan atas luka HAM yang belum tertutup. Bahkan kini kita dipimpin oleh seorang Presiden penculik dan penjahat HAM, dengan Wakil anak haram konstitusi," ungkapnya.

Gustika bahkan berencana akan terus memakai baju seperti itu di setiap upacara bendera 17 Agustus selama pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Anggap saja ini sebagai protes diam-diam, kalau boleh, dan cara untuk merangkul warisan Jawa 1/8 saya + cara untuk menyampaikan perasaan terdalam saya. Mungkin akan terus begini selama lima tahun ke depan," ungkapnya. 

Meski kecewa dan terlihat putus asa, namun Gustika tetap memaknai semuanya dengan positif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI