Suara.com - Proses rekrutmen petugas pemadam kebakaran (damkar) DKI Jakarta tahun 2025 dihadapkan pada tingkat kegagalan yang masif pada tahap seleksi administrasi.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa dari puluhan ribu pendaftar, mayoritas tidak berhasil lolos.
Tercatat, dari 24.405 orang yang melamar untuk 1.000 formasi, hanya sekitar 17 persen atau 4.200 kandidat yang dinyatakan memenuhi syarat awal.
"Untuk Damkar kemarin yang mendaftar adalah 24.405 orang. Dari 24 ribu, itu 17 persen yang memenuhi syarat administrasi," kata Pramono di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Selasa (19/8/2025).
Kendala Utama Tinggi Badan dan Kepemilikan SIM
Menurut analisis Gubernur Pramono, terdapat dua faktor krusial yang menjadi penghalang utama bagi para pelamar.
Persyaratan fisik, khususnya tinggi badan minimal 165 sentimeter, dan kewajiban memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) B1 menjadi penyebab dominan kegagalan massal ini.
"Banyak yang rata-rata tingginya tidak memenuhi (syarat minimal) 165 sentimeter. Kedua, banyak sekali yang tidak mempunyai SIM B1," tutur Pramono.
Persyaratan SIM B1 diberlakukan secara khusus bagi pelamar yang berasal dari luar wilayah DKI Jakarta.
Baca Juga: 24 Ribu Orang Berebut 1.000 Kursi Damkar DKI, Ini Tahapan Seleksinya
Hal ini menjadi salah satu filter ketat dalam proses seleksi.
Fenomena Pelamar Luar DKI
Sebuah data demografis yang mengejutkan turut menjadi sorotan.
Pramono Anung mengaku terkejut dengan tingginya animo pencari kerja dari luar Ibu Kota.
![Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. [Suara.com/Fakhri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/25/35370-gubernur-dki-jakarta-pramono-anung.jpg)
Hampir separuh dari total pendaftar ternyata bukan warga asli Jakarta.
"Yang mengejutkan bagi saya pribadi adalah yang mencari kerja di luar Jakarta ternyata cukup tinggi sekali di atas 45 persen," jelasnya.