5 Fakta Kebakaran Sumur Minyak Warga Blora, Lebih dari 750 Orang Mengungsi

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 20 Agustus 2025 | 07:37 WIB
5 Fakta Kebakaran Sumur Minyak Warga Blora, Lebih dari 750 Orang Mengungsi
Insiden kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, tiga warga setempat dilaporkan meninggal. (HO - Gunawan)

Suara.com - Sebuah sumur minyak ilegal di Blora, Jawa Tengah tepatnya di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo meledak dan terbakar Minggu (17/8/2025) lalu. Fakta-fakta mengenai kebakaran sumur minyak di Blora berikut ini patut menjadi perhatian kita semua.

1. Api Sulit Dipadamkan

Lebih dari 24 jam setelah ledakan dan kebakaran terjadi, api belum juga dapat dipadamkan. Hingga Senin (18/8/2025) siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora mengonfirmasi bahwa api yang berkobar dengan tekanan gas tinggi yang membuatnya sulit padam.

2. Korban Terus Bertambah

Sedikitnya 750 warga di Desa Gandu kehilangan tempat tinggal akibat kejadian ini. Sementara itu, daftar korban kemungkinan terus bertambah.

Hingga Senin, Kepala Pelaksana BPBD Blora, Mulyowati, merinci data korban meninggal dunia yang seluruhnya mengalami luka bakar sangat serius.

Ketiga korban tersebut adalah Tanek (60), perempuan, warga RT 01 RW 02 Desa Gandu; Sureni (52), perempuan, warga RT 04 RW 01 Dukuh Gendono; dan Wasini (50), perempuan, warga RT 02 RW 01 Dusun Bendono.

Selain korban jiwa, dua warga lainnya kini dalam kondisi kritis dan tengah berjuang untuk hidup. Keduanya, Yeti (30) dan seorang balita berinisial AB (2), harus dirujuk ke RSUD dr. Sardjito Yogyakarta untuk mendapatkan perawatan super intensif.

Sementara itu, pihak rumah sakit berjuang keras menangani para korban. Laporan awal dari RSUD dr. R. Soetijono Blora pada Minggu malam menyebutkan, satu korban meninggal dunia saat tiba di IGD dengan kondisi luka bakar mencapai 90 persen.

Baca Juga: Pemprov DKI Buka 1.000 Lowongan Kerja untuk Damkar, Siapkan CV

3. Penyebab Kebakaran

Mulyowati mengatakan kebakaran dipicu oleh blow out atau ledakan disertai semburan gas bertekanan tinggi dari sumur minyak yang dikelola secara ilegal oleh masyarakat.

“Api cukup besar dengan tekanan gas tinggi, sehingga tidak bisa ditangani sendiri. Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina HSSE dan Badan Pengelola Energi (BPE),” ujarnya sebagaimana dilansir Antara.

Dahsyatnya ledakan dan kobaran api membuat warga sekitar panik berhamburan menyelamatkan diri. Tercatat, sebanyak 50 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman.

4. Harta dan Ternak Ikut Hangus

Amukan si jago merah tidak hanya menyasar manusia, tetapi juga harta benda dan ternak warga. Satu rumah milik Tamsir dilaporkan rusak berat, sementara empat rumah lainnya milik Sureni, Sukrin, Suntari, dan Suparman mengalami rusak sedang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI