Geger Kabinet Presiden Prabowo: Sri Mulyani Disebut Biang Kerok, Reshuffle Mendesak?

Kamis, 21 Agustus 2025 | 11:14 WIB
Geger Kabinet Presiden Prabowo: Sri Mulyani Disebut Biang Kerok, Reshuffle Mendesak?
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) usai menyampaikan keterangan pers terkait kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12/2024). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww]

Pertama, membentuk tim pemikir solid yang berfungsi layaknya "West Wing" di Gedung Putih, Amerika Serikat. Tim inti ini bertugas untuk menyaring informasi, memberikan masukan strategis berkualitas, dan mengelola narasi politik pemerintah secara terpadu.

"Tujuannya agar tidak terjadi simpang siur informasi yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu stabilitas," jelas Syahganda.

Kedua, Prabowo disarankan untuk lebih sering "turun gunung" dan melakukan dialog langsung dengan berbagai elemen masyarakat.

Pertemuan intensif dengan tokoh ulama, pimpinan buruh, perwakilan tani, hingga guru dianggap krusial. Langkah ini, menurut Syahganda, penting untuk menyerap aspirasi secara langsung dan memahami "nuansa kebatinan rakyat" yang seringkali tidak tertangkap oleh laporan birokratis.

Tanpa konsolidasi internal yang kuat dan komunikasi yang efektif, rentetan masalah ini diprediksi akan terus berlanjut dan mengancam legitimasi pemerintahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI