Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari kabinet pemerintahan, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penangkapan ini sontak menjadi sorotan publik, mengingat posisinya yang strategis di kementerian yang mengurusi hajat hidup pekerja di seluruh Indonesia.
Penangkapan politisi yang akrab disapa Noel itu dibenarkan oleh pimpinan lembaga antirasuah. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengonfirmasi kabar OTT tersebut saat dihubungi wartawan pada Kamis (21/8/2025).
"Benar," kata Fitroh kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).
Meski demikian, Fitroh belum memberikan keterangan lebih rinci mengenai konstruksi perkara yang menjerat Noel.
Informasi awal menyebutkan, OTT ini digelar pada Rabu (20/8/2025) malam dan terkait dengan dugaan kasus pemerasan.
KPK dilaporkan turut mengamankan sejumlah pihak lain dalam operasi senyap tersebut. Sesuai prosedur, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum dari para pihak yang diamankan.
Profil dan Sepak Terjang Immanuel Ebenezer

Penangkapan Immanuel Ebenezer menambah daftar panjang pejabat negara yang tersandung kasus korupsi. Sosoknya sendiri bukanlah nama baru di panggung politik nasional.
Baca Juga: Kasus OTT Bupati Kolaka Timur Berlanjut di Komisi III DPR RI
Pria kelahiran Riau, 22 Juli 1975 ini dikenal sebagai aktivis dan politisi yang kerap melakukan manuver politik.
Memiliki nama lengkap Immanuel Ebenezer Gerungan, ia merupakan lulusan Sarjana Sosial dari Universitas Satya Negara Indonesia.
Namanya mulai melambung saat menjadi salah satu pendukung militan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.
Noel saat itu menjabat sebagai Ketua Umum kelompok relawan Jokowi Mania (JoMan) yang dikenal sangat vokal membela kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi.
Berkat loyalitasnya, pada Juni 2021, Noel dipercaya oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia.
Namun, jabatannya di perusahaan pelat merah itu tidak bertahan lama. Pada Maret 2022, ia dicopot dari posisinya.
Pencopotan ini santer dikabarkan terkait dengan keputusannya menjadi saksi yang meringankan bagi Munarman, mantan Sekretaris Umum FPI, dalam kasus dugaan terorisme.
Menjelang Pilpres 2024, Noel kembali menunjukkan kelihaiannya dalam berpolitik. Sempat mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo dan membentuk relawan Ganjar Mania, JoMan di bawah komandonya tiba-tiba berbalik arah.
Noel membubarkan Ganjar Mania dan mendeklarasikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto, bahkan membentuk relawan Prabowo Mania 08.
Pada saat yang sama, ia bergabung dengan Partai Gerindra dan maju sebagai calon legislatif dari daerah pemilihan Kalimantan Utara, meskipun gagal melenggang ke Senayan.
Meski gagal di Pileg, jalan politiknya tak berhenti. Setelah kemenangan Prabowo-Gibran, Noel ditunjuk menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada Oktober 2024 untuk mendampingi Menteri Yassierli. Kini, belum genap setahun menjabat, karir politiknya terancam tamat di tangan KPK.