Suara.com - Selain menjadi relawan Jokowi Mania (Joman), siapa sangka jika profesi Immanuel Ebenezer alias Noel sebelum masuk ke pemerintahan ternyata adalah sopir ojek online alias ojol. Meski kariernya sempat meroket, terungkapnya praktik lancung membuat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) kini tersungkur.
Noel kini harus menghadapi jeruji penjara setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK pada Rabu (20/8/2025) terkait dugaan pemerasan. Bahkan, KPK hari ini resmi menetapkan Noel sebagai tersangka bersama belasan orang lainnya yang terkena OTT.
Lantas, bagaimana jejak perjalanan Immanuel Ebenezer, sang panglima relawan yang kariernya kini berada di ujung tanduk?
Berawal dari Ojol
Jauh sebelum dikenal sebagai Wamenaker yang kontroversial, Immanuel Ebenezer pernah merasakan kerasnya aspal jalanan Ibu Kota sebagai pengemudi ojek online. Kisah ini ia bagikan sendiri saat melakukan kunjungan ke sebuah perusahaan aplikasi transportasi di Jakarta Selatan pada November 2024 lalu.
"Saya pernah menjadi driver (pengemudi) ojol pada tahun 2016 dan anak saya pun jadi driver ojol," ungkap Noel.
Ia bahkan mengaku harus menjadikan surat nikahnya sebagai jaminan saat mendaftar sebagai pengemudi.
Pengalaman ini kerap ia gunakan untuk menunjukkan kedekatannya dengan kalangan pekerja informal dan memotivasi para pengemudi ojol untuk tidak pesimis dengan masa depan.

Karier Melesat usai Bentuk Jokowi Mania
Baca Juga: Ungkit Label Jokowi Pemimpin Korup 2024, Rocky Gerung Sebut OTT Noel Makin Lengkap: Sama-sama Rakus!
Nama Immanuel Ebenezer mulai melambung di panggung politik nasional saat ia membentuk dan memimpin kelompok relawan Jokowi Mania (Joman) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Sebagai ketua umum, Noel dikenal sebagai salah satu pendukung paling militan dan vokal untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Namun, loyalitas politik Noel terbukti dinamis. Menjelang Pilpres 2024, Joman di bawah komandonya sempat menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo.
Tak lama berselang, haluan politik berubah drastis. Noel membubarkan relawan Ganjar Mania dan mendeklarasikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto dengan membentuk relawan "Prabowo Mania 08".
Perubahan sikap inilah yang kemudian mengantarkannya masuk ke dalam lingkaran kekuasaan.
Dari Komisaris BUMN Hingga Kursi Wamenaker
Sebelum menjabat sebagai Wamenaker, Noel sempat menduduki posisi strategis di badan usaha milik negara. Pada Juni 2021, ia diangkat oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Namun, jabatannya di BUMN tidak bertahan lama. Noel dicopot pada Maret 2022, sebuah keputusan yang diyakini banyak pihak sebagai buntut dari tindakannya menjadi saksi yang meringankan bagi Munarman, mantan Sekretaris Umum FPI, dalam sidang kasus terorisme.
Setelah Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2024, Noel yang juga bergabung dengan Partai Gerindra mendapat ganjaran atas dukungannya.
Ia ditunjuk sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada Oktober 2024, mendampingi Menteri Yassierli.
Jejak Kontroversi dan Ironi Hukuman Mati
Selama menjabat sebagai pejabat publik, Noel kerap melontarkan pernyataan dan mengambil sikap yang memicu kontroversi. Salah satu yang paling disorot adalah retorikanya yang keras terhadap korupsi. Jejak digital merekam, Noel berulang kali menyuarakan agar para koruptor dihukum mati.
"Kembali ke Pokok Persoalan Bangsa ini. HUKUM MATI KORUPTOR !!!" cuitnya melalui akun X (dulu Twitter) pada Februari 2021.
Pada Desember 2020, ia bahkan menantang para calon menteri untuk menandatangani pakta integritas siap dihukum mati jika korupsi.
"Kalau korup hukum mati berani enggak?" ujarnya lantang dalam sebuah video yang kembali viral pasca-penangkapannya.
Selain itu, beberapa kontroversi lain yang melekat pada sosoknya antara lain:
- Saksi Meringankan Munarman: Keputusannya membela Munarman dianggap bertentangan dengan posisinya sebagai pendukung pemerintah dan berujung pada pencopotannya dari kursi komisaris BUMN.
- Janji Palsu Buruh Sritex: Ia pernah berjanji akan pasang badan dan rela kehilangan jabatan demi mencegah PHK massal karyawan PT Sritex, namun pada kenyataannya ribuan karyawan tetap kehilangan pekerjaan.
- Pernyataan "Kabur Aja Dulu": Menanggapi tagar #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial, Noel memberikan pernyataan kontroversial yang menyarankan WNI yang ingin bekerja di luar negeri untuk tidak usah kembali lagi.
Terjerat OTT KPK
Puncak dari perjalanan karier Immanuel Ebenezer berakhir tragis di tangan KPK. Ia ditangkap dalam operasi senyap pada Rabu malam terkait dugaan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sebuah layanan yang berada di bawah kewenangan Kementerian Ketenagakerjaan.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengonfirmasi bahwa penangkapan ini terkait dugaan pemerasan yang diduga sudah berlangsung lama dengan nilai yang cukup besar.
Dalam OTT tersebut, KPK turut mengamankan belasan orang lainnya serta menyita puluhan kendaraan mewah, termasuk mobil sport Nissan GT-R hingga motor gede (moge) Ducati, sebagai barang bukti.
Kini, sang mantan sopir ojol yang pernah lantang menyuarakan hukuman mati bagi koruptor itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.