Suara.com - Menteri Luar Negeri, Caspar Veldkamp. Keputusan mengejutkan ini diambil setelah ia gagal meyakinkan kabinet untuk menerapkan sanksi tambahan terhadap Israel sebagai respons atas peristiwa yang terjadi di Gaza dan Tepi Barat.
"Saya merasakan penolakan dari kabinet terhadap langkah-langkah tambahan yang diperlukan akibat peristiwa di Gaza dan Tepi Barat… Saya akan mengajukan pengunduran diri," kata Veldkamp, seperti yang dikutip dari NOS.
Veldkamp menjelaskan bahwa ia merasa ruang geraknya sangat terbatas untuk menjalankan kebijakan yang dianggapnya penting secara mandiri.
Ia menambahkan, menteri-menteri lain di kabinet tidak menunjukkan kesiapan untuk bekerja sama dengannya dalam isu ini, dan ia ragu situasi akan membaik dalam waktu dekat.
Menurut laporan NOS, sebelum pengunduran diri ini, kepercayaan kabinet terhadap Veldkamp sudah terkikis serius. Hal ini dipicu oleh ketidakpastian seputar implementasi langkah-langkah tambahan terhadap Israel.
Sehari sebelum pengumuman pengunduran dirinya, Veldkamp telah berjanji kepada parlemen Belanda untuk mengajukan proposal sanksi tambahan terhadap Israel.
Namun, inisiatifnya tersebut tidak mendapatkan persetujuan dari para menteri lainnya.
Sebagai konsekuensi dari pengunduran diri Veldkamp, penyiar NOS melaporkan bahwa para menteri dari partai koalisinya, Kontrak Sosial Baru (NSC), juga memutuskan untuk meninggalkan pemerintahan.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk solidaritas terhadap Veldkamp, yang merupakan anggota dari partai tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Kementerian Dalam Negeri Israel Dihantam Rudal Iran?
Pengunduran diri ini secara keseluruhan mencerminkan ketidaksepakatan yang mendalam di dalam pemerintahan Belanda terkait kebijakan luar negeri, khususnya mengenai konflik di Timur Tengah.