Dari Taipan Bisnis hingga Penerima Bintang Jasa: Siapa Sebenarnya Hashim Djojohadikusumo?

Tasmalinda Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:20 WIB
Dari Taipan Bisnis hingga Penerima Bintang Jasa: Siapa Sebenarnya Hashim Djojohadikusumo?
Hashim Djojohadikusumo untuk makan malam atau dinner di Istana Kepresidenan Jakarta. (Suara.com/Novian)

Ia tidak hanya memberikan uang, tetapi juga menjadi penasihat strategis dan negosiator ulung di balik layar.

Tanpa dukungan finansial dan jaringan bisnisnya, perjalanan politik Prabowo menuju Istana mungkin tidak akan semulus ini. Perannya sebagai "kingmaker" adalah rahasia umum di kalangan elite politik.

Presiden Prabowo Subianto mengundang keluarga besar Djojohadikusumo untuk makan malam atau dinner di Istana Kepresidenan Jakarta. (Suara.com/Novian)
Presiden Prabowo Subianto mengundang keluarga besar Djojohadikusumo untuk makan malam atau dinner di Istana Kepresidenan Jakarta. (Suara.com/Novian)

Bintang Mahaputera Utama: Prestasi atau Ganjaran Politik?

Penganugerahan Bintang Mahaputera Utama adalah salah satu tanda kehormatan sipil tertinggi di Indonesia, diberikan kepada mereka yang dinilai memiliki "jasa luar biasa terhadap negara dan bangsa". Di sinilah perdebatan muncul.

Pihak Istana berargumen bahwa penghargaan ini diberikan atas dasar jasa-jasa Hashim di bidang bisnis, investasi, dan filantropi yang dianggap telah berkontribusi bagi negara.

Sementara publik juga mengkritik penghargaan sebagai ganjaran politik sekaligus praktik nepotisme.

Mereka berpendapat, memberikan penghargaan setinggi itu kepada adik kandung sendiri di awal masa jabatan adalah tindakan yang tidak peka dan menciptakan preseden buruk.

Publik di media sosial terbelah.

Sebagian membela dengan argumen bahwa Hashim memang seorang pengusaha sukses yang layak dihargai.

Baca Juga: Alasan Pengusaha Haji Isam Raih Bintang Mahaputera dari Prabowo

Namun, lebih banyak yang sinis, menyebut ini sebagai "pesta keluarga" dan mempertanyakan objektivitas dari penganugerahan tersebut.

Pada akhirnya, penganugerahan Bintang Mahaputera Utama ini semakin mengukuhkan posisi Hashim Djojohadikusumo.

Ia bukan lagi sekadar "kingmaker" di balik layar; kini ia adalah figur yang secara resmi diakui dan dilegitimasi oleh negara—melalui tangan kakaknya sendiri.

Menurut Anda, apakah pemberian bintang jasa ini wajar sebagai penghargaan atas kontribusi bisnisnya, atau murni nepotisme?

Bagikan analisis Anda di kolom komentar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?