Gus Nur berharap jika kini para petinggi hingga aparat negara yang masih terus di belakang Jokowi segera diberi kesadaran.
“Polisi yang ternak mudah-mudahan sadar, TNI yang ternak, rakyat yang ternak, pengacara yang ternak mudah-mudahan sadar,” ucapnya.
“Ini dunia sementara, sebentar lagi mati. Apa yang kamu bela apa yang kamu didukung itu akan dipertanggung jawabkan nantinya,” imbuhnya.
Di akhir videonya, Gus Nur menantang siapapun yang ingin mengajaknya masuk ke dalam organisasi para pendukung Jokowi.
Sebanyak apapun tawaran yang diberikan, dan semewah apapun itu, pihaknya mengaku tidak akan tergiur sama sekali.
Gus Nur lebih memilih untuk hidup miskin namun berdaulat, dan jauh dari sifat-sifat penjilat yang membuatnya tak memiliki harga diri lagi.
“Coba jadikan saya ‘Termul’ kalau bisa. Rp 10 Triliun per bulan, Rp 10 Triliun per hari, atau bila perlu dunia dan isinya sekalipun. Tidak, lebih baik saya hidup miskin tapi punya harga diri, hidup miskin tapi punya kehormatan, hidup miskin tapi tidak jadi penjilat, hidup miskin tapi tidak jadi ternak,” urainya.
“Hidup berdaulat, target saya hidup mulia mati syahid, hidup kaya di dunia mulia di surgaNYA Allah,” sambungnya.
Baca Juga: Bela Ijazah Jokowi, Riwayat Rektor UGM Ova Emilia Dikuliti: dari Pendidikan hingga Kasus Bank Gagal